Belum lagi, permasalahan yang ada secara sosio kultural dalam era milenial saat ini. Akan jauh berbeda dengan era masa masa sebelumnya. Mengapa banyak sekali anak anak sekarang lebih suka main game dibanding belajar. Mengapa banyak sekali anak anak yang lebih senang  liburan daripada  ke sekolah untuk belajar.
Anak anak yang tertekan dan tidak bahagia menjalani proses pendidikan juga menjadi fokus perhatian para pendidik dan orang tua pada umumnya.
Kurikulum Pendidikan Indonesia saat ini dianggap menjadi masalah besar di dunia pendidikan di Indonesia.
Masyarakat ekonomi kuat masih memiliki beberapa pilihan, mereka bisa memilih  pendidikan swasta ataupun pendidikan yang berstandar internasional. Bagaimana dengan anak anak yang berasal dari masyarakat ekonomi lemah?
Mutu para pendidik juga jadi masalah utama. Karena profesi para guru tidak ditentukan oleh kepandaian dan fasilitas yang memadai. Khususnya masalah gaji dan fasilitas lainnya yang tidak dipenuhi pemerintah.
Pendidikan dan ekonomi pada akhirnya menjadi bumerang dalam dunia pendidikan. Industri kapitalis yang seharusnya tidak menyentuh dunia pendidikan, pada akhirnya  begitu menguasai. Kemajuan ekonomi yang seharusnya bisa mendukung pendidikan, justru pendidikan yang menopang masalah perekonomian. Dunia sudah terbalik balik.
Tugas pemerintah dan para ahli ekonomi mencari jalan keluar dari benang kusut dilema pendidikan. Mana yang harus diutamakan. Karakter ataukah bisnis?
Fokus utama buat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, atau biasa dipanggil Mas Menteri, dalam membenahi system pendidikan di Indonesia, tidak bisa sendirian menentukan kemana arah pendidikan di Indonesia.
Mas Menteri membutuhkan orang orang atau anak anak pintar yang sejak dini harus sudah disiapkan untuk memikirkan dunia Pendidikan Indonesia.
Mereka adalah orang orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, psikologi perkembangan anak dan dewasa, teknologi pendidikan, pengusaha  dan  juga melibatkan Kementerian Keuangan dalam hal anggaran yang harus disediakan. Para professional ini dimasukkan dalam wadah  peneliti yang khusus memikirkan dunia pendidikan, dari sekolah usia dini sampai jenjang universitas termasuk sarana pendukungnya.
Mereka harus digaji besar dan hanya boleh memikirkan perbaikan system pendidikan Indonesia. Â Gebrakan yang besar harus segera dilakukan dan genderang harus dibunyikan.