Hari ini aku ditemani Jahat,
hampir dua pertiga hari lamanya,
ia membawaku ke tempat-tempat indah,
segar dan beberapa kali membuat hatiku melompat menikmatinya,
menikmatinya meskipun kutahu itu salah.
Ketika senja menurun dengan bias jingganya,
lonceng gereja berdentang keras,
Baik datang dengan wajah sayu,
ah tidak, ia datang dengan senyuman yang sama,
dan aku terkulai layu, meringkuk di sudut hati,
terlalu malu untuk menatapnya.
Baik dan Jahat memiliki wajah yang sama,
semua tergantung kapan mereka melintasi hidup seorang manusia.
Harapku, sepanjang esok hari,
Baik akan terus hilir mudik di sekitarku.
Rote, 24 September 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H