Hari ini aku ditemani Jahat,
hampir dua pertiga hari lamanya,
ia membawaku ke tempat-tempat indah,
segar dan beberapa kali membuat hatiku melompat menikmatinya,
menikmatinya meskipun kutahu itu salah.
Ketika senja menurun dengan bias jingganya,
lonceng gereja berdentang keras,
Baik datang dengan wajah sayu,
ah tidak, ia datang dengan senyuman yang sama,
dan aku terkulai layu, meringkuk di sudut hati,
terlalu malu untuk menatapnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!