Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Para Penyintas Anak Cianjur Melepas Penat dengan Membuat Ecoprint

4 Desember 2022   00:54 Diperbarui: 4 Desember 2022   20:29 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlindungan 

Partisipasi

Yes

Pembina SKI, Yanti Kerlip memandu kader Sehat Gembira mulai dengan Tepuk Hak Anak. Ada 4 kegiatan LDP yang kami latihan dalam pembekalan Kader, yakni pembuatan ecoprint, diamond in you, body.mapping, dan vision board. 

Antusiasme Rani, Jani, dan Halimah mengikuti beberapa lagu dan gerak  yang biasa digunakan SKI sebagai ice breaker dalam kegiatan LDP memperkuat komitmen kami untuk berkolaborasi.

"Sebenarnya banyak sekali penyintas anak Cibulakan  yang membutuhkan LDP. Hari ini kita ke Posko 1 dulu ya, Bu. Ada 20 anak disana, "imbuh Teh Aas. Bendahara Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan 2014-2019 ini terlihat kurus kering sepeninggal ibunda, adik bungsu serta adik sepupunya pascagempa yang meluluhlantakkan desanya.

Banyak sekali rumah di Desa Cibulakan yang rubuh termasuk 3 rumah keluarga Teh Aas. Tim SKI Jabar terhenyak melihat bongkahan beton yang menutupi halaman tempat ibu dan adiknya wafat. Ismakes Cianjur dan SKI Jabar sepakat membuka Pojok Sehat Gembira sebelum pergi ke Posko Cibulakan 1 pada pukul 10.45 wib. 

Bermain dan Gembira

Dokpri
Dokpri

Teh Aas membuka LDP di Posko Cibulakan 1 sambil menggendong bayi nya yang terlihat lemas akibat demam.  Yanti Kerlip langsung mengajak para penyintas anak dan ibu-ibu mereka berdiri  dan.melakukan tepuk hak anak. Rani dan kawan-kawan-kawannya menjadi co fasilitator.

Para penyintas anak di Posko Cibulakan 1 kemudian mengikuti arahan Huzaifah untuk membuat ecoprint. Mereka memukul daun dan bunga di atas tas blacu putih yang dilapisi plastik bekas bungkus sepatu boot kader dengan gembira.  Yanti dan Teh Aas mengambil daun dan bunga sepanjang jalan menuju Posko Cibulakan 1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun