Sejak Minggu malam, Lastri Fajarwaty, Fasnas SRA Kota Bekasi, menemaniku melakukan monitoring dan evaluasi atas nama Tim Edukasi Perubahan Perilaku Satgas Covid19.Â
"Zam, ibu harus kembali ke Bekasi untuk menjangkau Tim 300 dan Pemkot Bekasi. Mereka menunggu kegiatan monev sesuai rencana, "Zamzam menjawab pesan saya dengan satu kata, OK!
Sebenarnya, monev yang sama sudah saya lakukan bersama Ketua Subbid EPP Satgas Covid19 pada 11 Desember. Hanya saja saat itu baru bisa menjangkau Duta75. Â Saya salah meminta nomor kontak PIC kepada Rizal. Seharusnya Bekasi malah minta Depok. Akibatnya hari itu tim monev tidak dapat menjangkau Duta 300.Â
Sigap Tanggap
Entah apa yang mereka bicarakan. Melihat gesture ketiganya sih bisa dipastikan ada warga yang sedang mencari keadilan. Saya mengajak Bintang, pengurus Foraksi  menyanyikan lagu cuci tangan pakai sabun di gerbang Posko Covid19.
"Wah, menarik, Bu! 20 detik tak terasa ya, "ujar anak SMAN 6 Bekasi yang aktif di Foraksi. Lagu dan praktik CTPS dengan nada lagu Pelangi ini memang menyenangkan.Â
Ada enam langkah
Cara cuci tangan
Mulai dari depan
Sampai ke belakang
Sela-sela jari
Buku-buku jari
Kukunya
Jempolnya
Dan pergelangan
Alhamdulillah, rencana menyusul Kadisp3akb Kota Bekasi ke GOR sambil tes rapid antigen malah melampaui harapan. Â Meskipun rapid antigen dan kadisp3akb tidak ada, Â kami bertiga justru bertemu dengan pucuk pimpinan di Kota Bekasi.
Terlihat mendekat seorang perempuan berkerudung kuning diiringi ASN berseragam saat kami menanyakan info rapid tes antigen. Â Ternyata Kepala Dinas Kesehatan baru tiba setelah keliling mencari tempat alternatif untuk penanganan pasien. Â Ia mengajak kami masuk dan menjelaskan perkembangan penanganan Covid19 di kota Bekasi.Â
"Ayo, Bu, saya antar ke Pak Wali. Beliau berkantor di sini. Langsung memimpin kami!" Ujarnya di penghujung obrolan kami. Â Tanpa menunggu jawaban kami, ia langsung meminta stafnya menyiapkan 2 mobil.Â
Kami tiba di gate 19, Posko Covid19. Setelah menerima pengaduan dari masyarakat, Kepala Dinas Kesehatan Bekasi membawa kami bertemu Walikota Bekasi, Rahmat Efendi.Â
"Rasanya tak sampai hati berkantor di gedung manakala masyarakat penyintas berjuang melawan Covid19. Lebih dari 50% dari 23.000 ASN kami terjunkan ke lapangan untuk membagikan masker dan melakukan edukasi, "Walikota Bekasi yang akrab dipanggil Pak Pepen menjelaskan penanganan Covid19 di kota Bekasi.Â
Berkali-kali ia menyampaikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan Kota Bekasi yang sigap tanggap sejak Maret 2020. "Kami sudah memerintahkan semua sekolah menandatangani MoU dengan Puskesmas atau RS terdekat. Sebanyak 40 Puskesmas dan 46 Rumah Sakit siap bekerja menangani Covid19, "imbuhnya.Â
Apresiasi setinggi-tingginya menyaksikan kesigapan Kepala Dinkes Kota Bekasi. "Puskesmas Ramah Anak di Kota Bekasi jiga keren banget, Bu. Saat kami melakukan penilaian Kecamatan Layak Anak, terlihat sekali kepiawaian tenaga kesehatan mendukung Bekasi Layak Anak ini, "imbuh Lastri menambah kekaguman kami terhadap Kadinkes.
Sungguh kehormatan bagi saya ketika Walikota Bekasi memperkenalkan dengan Tim Ahli yang menyusun Prosedur Role Model Pembelajaran Tatap Muka dan Pendidikan Jarak Jauh. Terbersit harapan setelah membaca konsep role model tersebut, Â kesigapan Kepala Dinkes, dan ASN Kota Bekasi
Seolah membaca pikiranku, Walikota Bekasi menelpon Kadisdik untuk menerima kami. Sayang sekali Duta75 dan Dosen Pendamping Lapangan mereka sedang berkegiatan di luar. Â Sebenarnya memperkuat pentahelix di kota/kabupaten masing-masing adalah tugas Duta75. Kegiatan monev membuka kesempatan bagi saya untuk mendukung keberlanjutan edukasi perubahan perilaku.Â
Pertemuan kami dengan Dr. Inayatullah, Kadisdik Bekasi dihadiri oleh Sesdisdik. "Konsep prosedur operasi standar role model yang saya terima dari Pak Haris bisa menjadi model yang menarik. Akan lebih baik lagi jika tim yang akan dibentuk menjadi Sekber SPAB. Hal ini sesuai Permendikbud Nomor 33 tahun 2019. Bapak dapat mengerahkan Duta75 dan Forum Anak untuk mendukung sosialisasi tikomsabar dan edukasi perubahan perilaku di kota Bekasi, "saya menanggapi penjelasan Kadisdik dengan antusias.
Selepas pertemuan di Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Â kami mampir di RS Mitra Keluarga sebelum melihat kesiapan SMPN 19 Bekasi tempat Lastri bertugas sebagai Guru BK. Â Pak Jamjuri, Kepala Sekolah bersama wakil kepala sekolah, ketua satgas Covid19 di SMPN 19 sudah mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka di Masa Kebiasaan Baru.Â
Fasilitas sanitasi dan kebersihan di sekolah ramah anak ini sudah layak. Ada beberapa masukan yang saya sampaikan dalam buku tamu ketika melihat kapasitas ruang UKS, kelengkapan jalur evakuasi, dan keterangan pemetaan warga sekolah. "Kami sudah menandatangani MoU dengan Puskesmas. Semua guru sudah mengikuti tes. Beberapa guru yang terinfeksi sudah berangsur pulih, "Lastri menjelaskan.Â
Kelihatannya perlu serius mereview konsep role model.yang disampaikan Tim Ahli Walikota agar seluruh persyaratan pelaksanaan SKB Pembelajaran Tatap Muka di Masa Kebiasaan Baru dan Edukasi Perubahan Perilaku di Kota Bekasi benar-benar dilaksanakan dengan baik.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI