Buku-buku jari
Kukunya
Jempolnya
Dan pergelangan
Alhamdulillah, rencana menyusul Kadisp3akb Kota Bekasi ke GOR sambil tes rapid antigen malah melampaui harapan. Â Meskipun rapid antigen dan kadisp3akb tidak ada, Â kami bertiga justru bertemu dengan pucuk pimpinan di Kota Bekasi.
Terlihat mendekat seorang perempuan berkerudung kuning diiringi ASN berseragam saat kami menanyakan info rapid tes antigen. Â Ternyata Kepala Dinas Kesehatan baru tiba setelah keliling mencari tempat alternatif untuk penanganan pasien. Â Ia mengajak kami masuk dan menjelaskan perkembangan penanganan Covid19 di kota Bekasi.Â
"Ayo, Bu, saya antar ke Pak Wali. Beliau berkantor di sini. Langsung memimpin kami!" Ujarnya di penghujung obrolan kami. Â Tanpa menunggu jawaban kami, ia langsung meminta stafnya menyiapkan 2 mobil.Â
Kami tiba di gate 19, Posko Covid19. Setelah menerima pengaduan dari masyarakat, Kepala Dinas Kesehatan Bekasi membawa kami bertemu Walikota Bekasi, Rahmat Efendi.Â
"Rasanya tak sampai hati berkantor di gedung manakala masyarakat penyintas berjuang melawan Covid19. Lebih dari 50% dari 23.000 ASN kami terjunkan ke lapangan untuk membagikan masker dan melakukan edukasi, "Walikota Bekasi yang akrab dipanggil Pak Pepen menjelaskan penanganan Covid19 di kota Bekasi.Â
Berkali-kali ia menyampaikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan Kota Bekasi yang sigap tanggap sejak Maret 2020. "Kami sudah memerintahkan semua sekolah menandatangani MoU dengan Puskesmas atau RS terdekat. Sebanyak 40 Puskesmas dan 46 Rumah Sakit siap bekerja menangani Covid19, "imbuhnya.Â
Apresiasi setinggi-tingginya menyaksikan kesigapan Kepala Dinkes Kota Bekasi. "Puskesmas Ramah Anak di Kota Bekasi jiga keren banget, Bu. Saat kami melakukan penilaian Kecamatan Layak Anak, terlihat sekali kepiawaian tenaga kesehatan mendukung Bekasi Layak Anak ini, "imbuh Lastri menambah kekaguman kami terhadap Kadinkes.