Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rindu Mengalun Sendu

6 Agustus 2020   22:49 Diperbarui: 6 Agustus 2020   23:21 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belaian sayang tatkala jiwa terbelah

Ketika harga diri hanya seonggok tumpukan sampah

Besar harapan Rindu, remaja-remaja putri dari Daerah Tertinggal tumbuh menjadi calon ibu yang terampil menjadikan keluarganya tangguh bencana dan cinta damai. "Draft modul panutan itu penting sekali, Bu. Untuk adik-adik Rapekan. Tapi peluang ini juga mimpi kita!" Keluhan Rani membuat Rindu mengalun sendu.

Jangan sekarang, Nak

Kita baru saja menghimpun yang terserak


Jangan sekarang, Nak

Biduk ini baru saja menemukan nakhodanya 


Lebih dari 20 tahun ia menunggumu

Tumbuh bersama ibu 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun