Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asyiknya Gembira Merdeka Belajar Mandiri

6 Mei 2020   10:28 Diperbarui: 6 Mei 2020   15:37 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya membayangkan seperti apa anak-anak akan berproses bahkan kalau memungkinkan saya harus bisa membuat anak-anak mampu belajar mandiri seasyik seperti yang sudah saya lakukan belajar mandiri sekarang. Saya tidak terbebani dengan nilai. Saya pun tidak terbebani dengan keharusan apakah saya akan lolos ataupun tidak.  Tetapi saya terus berusaha membuat hasil yang terbaik.

Pesan di atas saya terima dari guru pembaharu kita,  Nia Kurniati. Kata-kata  senada kerap muncul dari anak-anak dan keluarga mitra  Sandi Kerlip pada 2007-2009. Kata-kata pembelajar sejati inilah yang membuat saya tak mengenal kata henti dalam berkreasi. 

Cara Asyik Cari Tahu Untuk Pembelajar Sejati atau Catch Ups pun menggantikan CACT. Nakhoda Sandi Kerlip Institute,  Fitry menjalinnya dengan Coba Yuk! dan Proyek Perubahan Berani Gagal untuk para calon Youth Ecosocpreneur. Kegiatan sehari-hari pun menjadi sumber inspirasi.

Pelatihan apa yang membuat Nia Kurniati begitu antusias?

Nia Kurniati sekarang pindah rumah ke depan SMPN 11 Bandung, tempatnya mengajar. Ia bekerja sambil merawat ibunda tercinta yang terbaring sakit sejak lama. Kondisi ini tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berkreasi menjadikannya pembelajar sejati.

Bahkan pada masa pandemik ini Nia mengaku beruntung karena dapat merawat mamihnya sambil belajar dan memfasilitasi belajar dari rumah. Pada 17 April, Nia mengirimkan penawaran Online Workshop: Media Production for E-Learning for beginner dari marsijar.com. 

Kelas online ini dilaksanakan selama 3 minggu berturut-turut dengan fasilitator Ms. Sari Ayu Mahgdalena (Founder marsiajar.com dan alumni ITEC - Media Production for E-learning di NITTTR, Chennai, India) dengan menggunakan Google Classroom dan Telegram.

"Saya senang bu...asyik banget belajar mandirinya. Tidak ada tatap muka bu. Fasilitator hanya memberi tugas di google classroom. Lalu membuka layanan konsultasi di telegram selama 2 jam. Sudah itu saja, "kata Nia Kurniati dengan penuh semangat. Ia menjelaskan bahwa ilmu yang dipelqjarinya ini benar-benar baru. Para peserta menghabiskan waktu berjam-jam. 

Terukir sudah  siapa yang bersungguh-sungguh ingin belajar dan mereka yang tidak. Hal ini terlihat dari jumlah peserta. Pada level1 peserta ada 100, di level 2 tinggal 65 dan yang aktif hanya 57. Kemudian yang lolos ke level3 tinggal 34. 

Apa yang membuatnya begitu menarik?

Bahan ajar pada pelatihan tersebut diberikan dalam 2 cara:
1) File yang harus kita baca, tapi tidak terlalu banyak bahannya, paling banyak 2 lembar, ukuran tulisan cukup enak dibaca.

2) Video yang menjelaskan sebagian bacaan dan praktik cara melakukannya, jadi saat peserta akan mengerjakan tugas, tinggal mengikuti video tutorial ini.

Menurut Nia,  bahan ajar ini sangat membantu. Ia terinspirasi untuk menerapkan dalam LMS yang sedang dirancangnya untuk pembelajaran klasifikasi tanaman.

Bagaimana langkah-langkah yang akan dilakukan Nia Kurniati?

Ini rancangan Learning Management System (LMS) ala Nia Kurniati, Guru IPA SMPN 11 Bandung.

Tema:  Klasifikasi tumbuhan melalui masakan Indonesia.

Tujuan:  menumbuhkan kebanggaan ditakdirkan Alloh sebagai anak Indonesia serta sekaligus mengenalkan isu ketahanan pangan

Jadi KI.1-4 dapat semua

Keterampilan memasak sangat dibutuhkan pada situasi pandemik ini kata Nia. Ia mengaitkannya dengan ketahanan pangan agar anak-anak bisa mempelajari bagaimana cara menanam secara sederhana di perkotaan. Ini akan menjadi proyek.

Laporan pekerjaan anak disiapkannya dalam bentuk Google slide.  Jadi setiap anak sudah langsung punya portofolio penilaian diri.  Anak-anak tidak dibebani dengan penugasan yang diberi nilai dalam bentuk angka 0-100, tuntas dan tidak tuntas, tetapi mereka mendapatkan manfaatnya dengan memiliki portofolio diri.

15 Langkah Gembira Merdeka Belajar Dari Rumah Bersama Sandi Kerlip 

Nia Kurniati adalah pengawas Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan. Hampir semua praktik baiknya kami kemas dan sebarkan melalui kegiatan pelatihan, seminar, lokakarya, bimbingan teknis yang dilaksanakan secara mandiri atau bekerjasama dengan multipihak. Nia sepakat dengan saya untuk menjadikan Sandi Kerlip sebagai wahana para kawula muda berbagi praktik baik dan menginspirasi perubahan kepada adik-adik mereka yang masih usia anak.

Sandi Kerlip Institute mengembangkan konsep dan penerapan Pendidikan Anak Merdeka melalui 15 langkah Gembira Merdeka Belajar Mandiri berikut:

1. Anak Merdeka membuat catatan kegiatan sehari-hari, seperti: menonton, memasak, membersihkan diri, membersihkan rumah, menanam, merawat hewan peliharaan, saling jaga dengan teman dan tetangga, membaca, bahkan mimpi yang menggugah semangat hidup.

2. Anak Merdeka menuliskan manfaat dari setiap kegiatan tersebut bagi kebaikan diri sendiri, keluarga, sesama, dan semesta

3. Anak Merdeka menyampaikan  4 kebaikan tersebut kepada ayah bunda

4. Anak Merdeka membuat Lembar Inspirasi Belajar Ramah Anak (Libra) dalam bentuk video, vlog, karya sastra, permainan kelompok, lagu, lukisan, sketsa, atau bentuk lainnya yang paling disukai dari saat-saat memukau bercengkerama dengan ayah bunda.

5..Anak Merdeka mempresentasikan Libra pada saat Pasar Ide

6. Anak Merdeka menyusun rencana Catch Ups (Cara Asyik Cari Tahu untuk Pembelajar Sejati) bersama teman sekelompok.

7. Anak Merdeka menyusun Proposal Proyek Perubahan Berani Gagal dari ide yang paling diminati

8. Anak Merdeka bersama Orangtua/wali menggalang dukungan crowd funding

9. Anak Merdeka menyusun rencana penyesuaian proposal proper Berani Gagal 

10. Anak Merdeka menyusun perbaikan rencana anggaran belanja

11. Anak Merdeka melaksanakan proper Berani Gagal

12. Anak Merdeka menyiapkan bahan seminar

13. Anak Merdeka menyajikan hasil Proper Berani Gagal

14. Anak Merdeka memperbaiki karya tulis Proper Berani Gagal

15. Anak Merdeka menggelar Cafe Ilmu GeMBIRA bersama orangtua/wali dan fasilitator 

Kami juga menyediakan kelas online BEST bagi ananda yang siap Gembira Merdeka Belajar Mandiri menyusun proposal Proyek Perubahan Berani Gagal selama 2 pekan. 

Beragam praktik baik dari kawula muda hadir dalam Sandi Kerlip's online meeting sudah hadir setiap Senin pukul 09.00-10.30 WIB bagi keluarga peduli pendidikan anak merdeka, bermutu, dan bebas pungutan. Semuanya berkah dari semangat dan komitmen kami untuk tumbuh bersama demi kepentingan terbaik anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun