Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inovasi Galura Menambah Semarak Indonesia

27 Desember 2019   04:09 Diperbarui: 27 Desember 2019   05:05 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyambut struktur baru Kemendikbud sesuai Peraturan Presiden Nomor 82 tahun 2019 dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas pendidikan nonformal yang dijanjikan semakin terpadu dengan pendidikan formal. 

Galura akronim dari Gerakan Literasi Untuk Remaja adalah inovasi Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan bersama Ditjen Paudikmas dalam upaya memberikan dukungan psikososial kepada para penyintas anak dan remaja di huntara kota Palu. 

Pengembangan Galura oleh Sigap Kerlip Indonesia di Sulawesi Selatan sebagai salah satu kegiatan utama Sekolah, Madrasah, Masjid Ramah Anak diyakini akan menambah Semarak Indonesia. 

Pernyataan PLT Dirjen Paudikdasmen, Haris Iskandar, bahwa pendidikan kesetaraan dan keaksaraan akan dilaksanakan oleh dan menjadi indikator dalam direktorat pendidikan per jenjang memperkuat keyakinan kami. "Lebih dari 20 remaja yang menggiatkan Galura di huntara Gawalise, Petobo, dan Asam kota Palu adalah peserta didik SMP, MTs, MA, SMA, SMK, Poltekes, 

Universitas Tadulako, dan IAIN Palu. Tim Sigap KerLiP Palu mendampingi mereka setelah mengikuti pelatihan 10 Langkah CACT Pelopor Kebaikan dan Kita Masih Punya Mimpi, "ujar Nurlinda, Ketua Sigap KerLiP Indonesia di sela-sela pertemuan kami dengan Rektor UIN Alaudin Makasar. 

Menjelang akhir tahun ini, Sigap KerLiP Indonesia melaksanakan safari gembira di Sulawesi Selatan. Deklarasi dan pendandatanganan MoU  Semarak Indonesia dengan Kakankemenag dan 183 RA dan Madrasah di Kabupaten Takalar  pada 28 Oktober mempertemukan Nurlinda dengan Kakanwil Kemenag Sulsel. 

Pada 16 Desember, Kakankemenag Pinrang dengan dukungan  Pemkab dan 3.000 warga madrasah dari 112 RA dan Madrasah mendeklarasikan Semarak Indonesia dengan meriah. 

Menyusul kemudian penandatanganan MoU dan Deklarasi Semarak Indonesia bersama Kakanwil Kemenag Sulsel pada upacara Hari Amal Bakti Kemenag yang dilanjutkan dengan  Porseni Darmawanita Kemenag yang sangat meriah. 

Pertemuan kami dengan Kepala BAAK UIN, Yuspiani memperluas inisiasi tersebut dengan adanya komitmen Gubernur Sulsel untuk mendukung KKN Tematik Semarak Indonesia pada saat kami bertemu beliau di sela raker DMI Sulsel. "Segera saja kita tandatangani MoUnya ya Bu. 

Tanggal 3 atau 4 Januari sore selepas upacara HAB kita, "ujar Rektor UIN Alaudin kepada Yuspiani dan saya dalam pertemuan singkat yang dihadiri Ketua Sigap Kerlip Indonesia, Sandi KerLiP Institute, dan Perkumpulan Kerlip Takalar pada 27 Desember 2019 di ruang Rektor UIN Alaudin. 

Pertemuan Rumah KerLiP dengan Rektor UIN Alaudin Makasar
Pertemuan Rumah KerLiP dengan Rektor UIN Alaudin Makasar
Sebanyak 20 kegiatan utama termasuk Galura, Potluck, dan Kiblat menambah Semarak Indonesia. Hal ini selaras dengan komitmen Kemendikbud untuk memastikan pendidikan keluarga menjadi arusutama lintas unit dan  strategi utama Pusat Pendidikan Karakter. 

"Program terkait pendidikan keluarga akan diarusutamakan lintas unit dan menjadi strategi utama unit baru yang akan dibentuk dengan cakupan yang lebih luas untuk penguatan karakter," terang Harris Iskandar dalam siaran pers yang dikeluarkan Kemendikbud untuk menjawab kegelisahan masyarakat terkait penggabungan Ditjen Paudikmas dengan Ditjen Dikdasmen.

Nampak jelas bahwa kebijakan Merdeka Belajar bukan isapan jempol. Kebijakan perubahan struktur Kemendikbud pun dimaksudkan untuk meningkatkan kemerdekaan belajar. 

Ayo bergerak, bekerja, dan bermakna memperkuat tripusat pendidikan menambah Semarak Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun