Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menerapkan Pendidikan Inklusif Mengubah Sikap Nia Kurniati

21 September 2019   11:24 Diperbarui: 21 September 2019   11:26 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Score penilaian dibuat ekstrim, jika dilakukan maka nilainya 4, jika tdk nilainya 1.

Saat saya membacakan artikel, terlihat semua anak menyimak dengan baik, bahkan ada yang sampai mengeluarkan suara, "ouh...mengerikan sekali..." itu ucapnya.

Kemudian saat ulangan, Alhamdulillah semuanya tidak ada gerakan-gerakan yang mencurigakan....

Semua anak tampak tenang dan percaya diri.

Catatan untuk saya...
Perlu dilakukan berulang-ulang agar anak2-anak paham tentang pentingnya jujur & tanggung jawab. Perlu juga diselingi dengan film dan kisah inspiratif agar mereka mampu membangun konsep diri yang positif.

Agar saat ulangan mereka tidak tergantung pada jawaban orang lain, perlu dikuatkan hatinya oleh guru, bahwa penilaian melalui ulangan adalah salah satu jenis penilaian KI.3 saja, jadi jika hasilnya tidak 'mencapai KKM' mereka tidak perlu cemas, guru akan memberi kesempatan remidial dengan cara yang siswa sukai. Guru perlu melakukan cara ini agar siswa merasa dirinya bermartabat.

Dan setelah dilakukan pemeriksaan hasil ulangan, Alhamdulillah hasilnya sangat bagus. 

Nilai tertinggi 98 dan nilai terendah 75. Rata-rata kelas 83.25...

Berarti semua anak tuntas...

Catatan Nia Kurniati makin meyakinkan saya bahwa menuju Sekolah Ramah Anak dengan mendidik beragam anak  dengan kemampuan belajar yang unik, termasuk penyandang disabilitas hanya memerlukan guru yang percaya diri dan paham dengan prinsip-prinsip hak anak. Penerapan pendidikan inklusif pun tidak seberat yang dibayangkan. 

Ayo Gembira bersama KerLiP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun