Score penilaian dibuat ekstrim, jika dilakukan maka nilainya 4, jika tdk nilainya 1.
Saat saya membacakan artikel, terlihat semua anak menyimak dengan baik, bahkan ada yang sampai mengeluarkan suara, "ouh...mengerikan sekali..." itu ucapnya.
Kemudian saat ulangan, Alhamdulillah semuanya tidak ada gerakan-gerakan yang mencurigakan....
Semua anak tampak tenang dan percaya diri.
Catatan untuk saya...
Perlu dilakukan berulang-ulang agar anak2-anak paham tentang pentingnya jujur & tanggung jawab. Perlu juga diselingi dengan film dan kisah inspiratif agar mereka mampu membangun konsep diri yang positif.
Agar saat ulangan mereka tidak tergantung pada jawaban orang lain, perlu dikuatkan hatinya oleh guru, bahwa penilaian melalui ulangan adalah salah satu jenis penilaian KI.3 saja, jadi jika hasilnya tidak 'mencapai KKM' mereka tidak perlu cemas, guru akan memberi kesempatan remidial dengan cara yang siswa sukai. Guru perlu melakukan cara ini agar siswa merasa dirinya bermartabat.
Dan setelah dilakukan pemeriksaan hasil ulangan, Alhamdulillah hasilnya sangat bagus.Â
Nilai tertinggi 98 dan nilai terendah 75. Rata-rata kelas 83.25...
Berarti semua anak tuntas...
Catatan Nia Kurniati makin meyakinkan saya bahwa menuju Sekolah Ramah Anak dengan mendidik beragam anak  dengan kemampuan belajar yang unik, termasuk penyandang disabilitas hanya memerlukan guru yang percaya diri dan paham dengan prinsip-prinsip hak anak. Penerapan pendidikan inklusif pun tidak seberat yang dibayangkan.Â
Ayo Gembira bersama KerLiP