Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Balik Keberhasilan Kongres I Pergerakan Kebangsaan NKRI

1 September 2019   00:20 Diperbarui: 1 September 2019   18:47 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Suka banget dengan gagasan Pak Komar  pentingnya membumikan beragama. Kata-kata Pak Yudi Latif  sarat makna ya,Bu! Harus dihadirkan di kampus nih untuk mengajak adik-adik himpunan dialog kebangsaan dengan ahlinya, "Bola mata Zakky terlihat berputar. Aku pun memeluknya hangat. 

Zakky baru saja lulus dari Fisika ITB. Sehari sebelumnya ia memenuhi panggilan wawancara akhir dari 2 perusahaan start up yang dipilihnya. Dan kedua perusahaan tersebut menerima putra kami bekerja sebagai data analis. Kegemaran Zakky bermain game online, fasilitas, dan akses langsung kepada COO yang masih muda, sekitar 30 an, membuat Zakky memilih bekerja di perusahaan pèmbuat games.

img-20190831-wa0107-5d6b9de5097f36468f16b603.jpg
img-20190831-wa0107-5d6b9de5097f36468f16b603.jpg

Foto 2. Zakky (berkacamata) di antara aku, Tito, dan Wijaya saya menyimak orasi Ammarsyah Purba dengan khusyuk.

Kami benar-benar beruntung mendapatkan pencerahan dari para tokoh muda yang fasih berbicara tentang Indonesia, yakni Komarudin Hidayat, Romo Benny Susetyo, Yudi Latif, dan Christine Hakim. Usi Karundeng, moderator saresehan berkali-kali mengutip salam merdeka Sukarno.

Putri Presiden keempat RI, Gus Dur, Yenny Wahid mengapresiasi Acara Sarasehan dan Kongres Pergerakan Kebangsaan Nusa Kinarya Rumah Indonesia  “Nusa Kinarya Rumah Indonesia adalah sebuah pergerakan kebangsaan yang memiliki keselarasan motivasi, aspirasi dan spirit bahwa Indonesia adalah satu dengan tidak memandang ras atau golongan,” ujarnya sebagaimana diberitakan dalam https://www.gatra.com/detail/news/441460/politic/pergerakan-ini-jadi-alat-pemersatu-bangsa

(dokpri)
(dokpri)
Foto 3. Penyerahan ELSI dari NKRI kepada Yenny Wahid

"Sudah saatnya silent majority jadi noisy majority untuk menjaga keberagaman dalam NKRI"

Kalimat penutup dari Yenny Wahid menggenapi inspirasi dari para narasumber saresehan dan menjadi bekal bagi 600 anggota NKRI untuk melaksanakan Kongres dengan gembira.

img-20190831-wa0106-5d6b09d5097f365eb52323f3.jpg
img-20190831-wa0106-5d6b09d5097f365eb52323f3.jpg
Foto 4. Narasumber saresehan bersama Dewan Pimpinan NKRI

Salam Merdeka!

Selamat tahun baru 1 Muharam 1441 H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun