Misalnya, orang tua dapat mengatakan, "Mama tahu Kakak kesal karena tidak bisa main gadget sekarang, tapi kita sudah sepakat untuk hanya bermain setelah makan siang." Dengan cara ini, anak merasa didengar tetapi tetap memahami bahwa aturan harus dihormati.
4. Gunakan Reward untuk Penguatan Positif
Salah satu stratehi efektif ketika anak berhasil mengikuti aturan tanpa tantrum adalah dengan memberikan reward. Misalnya, jika anak tidak menangis saat waktu bermain gadget selesai, berikan pujian atau hadiah kecil, seperti stiker favoritnya.
Penguatan positif ini membantu anak belajar bahwa perilaku baik akan dihargai, sehingga ia lebih termotivasi untuk mengontrol emosinya di masa depan.
5. Jadi Contoh yang Baik
Anak-anak sering meniru perilaku orang tua. Jika orang tua sering menggunakan gadget, anak akan merasa sulit memahami mengapa ia tidak boleh melakukannya. Cobalah untuk mengurangi penggunaan gadget saat bersama anak dan lebih banyak berinteraksi langsung dengannya.
Misalnya, gantilah waktu memeriksa ponsel dengan bermain bersama anak. Hal ini akan menciptakan hubungan yang lebih erat dan membantu anak memahami bahwa ada banyak hal menyenangkan selain gadget.
Mengatasi tantrum anak karena tidak diberi gadget memang membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Menetapkan batasan yang jelas, menyediakan alternatif aktivitas, dan memberikan penguatan positif, anak akan lebih mudah beradaptasi tanpa terlalu bergantung pada gadget. Ingat, peran orang tua sangat penting untuk membentuk kebiasaan yang sehat dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI