"Horee Marni Marno, kami datang tanpa beri kabar," ucap wanita-wanita seumuran Marni serempak. Suasana seketika gaduh karena ada empat wanita bersolek memasuki rumah.
Wajah mereka sumringah dengan baju warna-warni. Marni Marno dibuat terperangah. Apalagi penampilan teman satu angkatan sekolah saat SMA itu seperti mau pesta.
"Putri, Nadia, Safitri dan Wiwik, kalian mau ke mana, kok dandanmu...?"
Belum juga Marni selesai bicara, Nadia mendekati Marni dan menyentuh pundaknya.
"Gini Marni cantik, segera ganti baju yang terbaik trus ikut aku."
"Maksudnya?"
"Duh, Marni gak usah banyak nanya deh. Pokoknya kita malam ini happy karena si Santi, anak Pak Tomo, sang juragan itu ngajak kita jalan-jalan ke cafe terkenal di kota tercinta ini. Oke, segera ganti baju atau kau keluar dari grup kita?" tandas  Fitri dengan penuh tawa yang menggoda.
Marni Marno saling pandang. Tak mungkin menolak ajakan sahabatnya yang dianggap seperti saudara.
"Mas, dietku piye?"
Marno tak menjawab apa-apa. Segera dituntun istrinya untuk ganti baju. Tak elok menolak ajakan teman yang datang jauh-jauh dari Ungaran. Langkah Marni gontai menuju kamar untuk ganti baju. Hatinya campur aduk saat diajak keluar.
Semarang, 9 November  2024