Mohon tunggu...
Budiyanti
Budiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pensiunan guru di Kabupaten Semarang yang gemar menulis dan traveling. Menulis menjadikan hidup lebih bermakna.

Seorang pensiunan guru dan pegiat literasi di Kabupaten Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mitoni (Tujuh Bulanan), Tradisi yang Hampir Pudar

9 November 2022   10:13 Diperbarui: 12 November 2022   17:04 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai rumah saya buka. Ada nasi ayam bakar beserta lalapan, ada urap sayuran beserta ikan asin dan tempe. Selain itu ada bubur merah putih, ada rujak yang dikemas dalam wadah plastic yang apik.

Di atas makanan tadi ada kerupuk. Pukul 16.30  bapak-bapak hadir . Kami menyambutnya dengan suka cita.

Doa pun dilantunkan Bapak Karjono dengan penuh hikmat. Alhamdulillah acara berjalan lancar. Berdoa dengan berbagi rejeki dengan tetangga.

Tradisi yang biasa dilakukan para sesepuh itu memang tampaknya sedikit luntur. Di daerah saya juga jarang yang melakukan tradisi ini. Umpama ada hanya satu dua. Manusia saat ini ingin lebih praktis. Apalagi jika ritual seperti itu butuh persiapan yang matang.

Walaupun sebenarnya umpama ada dana dan niat bisa juga dilaksanakan untuk melastarikan budaya. Namun, semua bergantung pada diri pribadi. Semuanya baik.

Yang lebih utama adalah mitoni bentuk apa pun sebagai wujud syukur dan berdoa kepada Allah SWT agar bayi dan ibunya sehat dan selamat sampai melahirkan dan diberi kelancaran.

Ambarawa, 9 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun