Mohon tunggu...
yanti ningrum
yanti ningrum Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

-

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

5 Bisnis yang Tidak Bisa Digantikan AI

3 Juli 2023   18:56 Diperbarui: 6 Juli 2023   16:27 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini sudah memasuki era digital dan kecerdasan buatan. Dimana kecerdasan buatan atau yang biasa di sebut dengan AI (Artificial Intelligence) hampir sering kita temui. 

Banyak produk yang pengerjaannya di bantu oleh AI, bahkan AI juga telah menggantikan beberapa pekerjaan manusia. Contohnya saja pekerjaan editor, jika dulu dalam 1 perusahaan membutuhkan 5 editor, namun karena sudah menggunakan AI untuk membantu melakukan editing, maka dalam 1 perusahaan hanya membutuhkan 1 editor saja. Dan masih ada banyak lagi pekerjaan serupa yang telah digeser kedudukannya oleh AI ini.

Di Indonesia sendiri, laju penduduk semakin banyak, dan setiap tahunnya ada banyak lulusan sekolah yang mencari pekerjaan. Namun banyaknya pencari kerja, tidak dibarengi oleh banyaknya lowongan pekerjaan. Bahkan saat ini ada banyak perusahaan, sudah tidak terlalu membutuhkan banyak pegawai. Karena dengan banyaknya pegawai, akan menimbulkan banyak persoalan. 

Seperti mengajari dulu, ada human error, pegawai tidak masuk kerja karena sakit ataupun keperluan, dan persoalan yang sering di demo-kan oleh buruh, yaitu gaji yang tidak sesuai. 

Oleh karena itu, sekarang ini ada banyak perusahaan yang lebih memilih Ai daripada pegawai. Dari efisiensinya, tidak perlu digaji tiap bulan,  tidak ada bolos atau telat bekerja, dan selalu menurut, maka AI akan menjadi pemenang, bila seorang bos di suruh memilih antara AI dan pegawai.

Namun, kabar baiknya, walaupun AI terlihat lebih unggul dibandingkan manusia, ternyata masih ada beberapa pekerjaan yang tidak dapat digantikan oleh AI. Berikut ini adalah lima jenis bisnis yang sulit digantikan oleh AI:

Bidang Kreatif

Bisnis-bisnis yang bergantung pada kreativitas manusia, seperti seni, desain, musik, dan penulisan kreatif, sulit digantikan oleh AI. Meskipun AI dapat menghasilkan karya seni dan musik yang menarik, keaslian, dan keunikan dalam kreativitas manusia tetap menjadi nilai tambah yang sulit untuk disamakan. Karena di dalam seni, biasanya manusia mencurahkan perasaannya, sehingga perasaan orang yang membuatnya, akan tersampaikan melalui seni sendiri. 

Sedangkan AI hanya bisa meniru, mengutak-atik dan mengkombinasikan informasi yang sudah ada, tanpa adanya perasaan. Sehingga hasil seni yang dibuat tidak ada cerita atau perasaan yang tersampaikan.

Pelayanan Pelanggan

Bisnis yang berfokus pada pelayanan pelanggan secara langsung, seperti restoran, hotel, toko ritel, dan sejenisnya, sulit digantikan oleh AI. Interaksi manusia, empati, dan kemampuan untuk membaca dan memenuhi kebutuhan pelanggan adalah aspek penting yang sulit untuk direplikasi sepenuhnya oleh AI.

Konseling dan Terapi

 Profesi yang melibatkan pemberian dukungan emosional dan konseling, seperti psikolog, terapis, dan konselor, sulit digantikan oleh AI. Kemampuan manusia untuk memahami dan merespons perasaan, pengalaman, dan kompleksitas emosi manusia tetap menjadi faktor penting dalam pemberian dukungan psikologis.

Keputusan Strategis dan Manajerial

Bisnis yang melibatkan pengambilan keputusan strategis dan manajerial kompleks, seperti eksekutif perusahaan, manajer proyek, trader forex dan konsultan bisnis, sulit digantikan oleh AI. Meskipun AI dapat memberikan data dan analisis yang canggih, kemampuan manusia untuk mempertimbangkan konteks, pengalaman, dan intuisi tetap diperlukan dalam mengambil keputusan yang kompleks.

Pekerjaan Fisik yang Halus

Beberapa pekerjaan fisik yang membutuhkan keahlian halus, seperti tukang emas, tukang jahit, dan montir, sulit digantikan oleh AI. Kemampuan manusia untuk mengoperasikan alat-alat khusus dan melakukan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi serta perasaan sensorik yang rumit, masih sulit ditiru sepenuhnya oleh AI.

Meskipun AI terus berkembang dan mampu mengambil alih beberapa tugas dalam berbagai industri, kehadiran manusia dengan keunikan, kreativitas, dan kemampuan emosionalnya tetap penting dalam banyak aspek bisnis dan pekerjaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun