Mohon tunggu...
Yansi Larbona
Yansi Larbona Mohon Tunggu... Guru - Counselor

Love book, research, study

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tahap Pertama dalam Mengembangkan Mindfulness

7 Juni 2023   05:00 Diperbarui: 7 Juni 2023   07:56 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
koleksi pribadi: Yansi

Halo sobat muda!

Setelah banyak penjelasan terkait apa itu mindfulness dan apa saja penelitian-penelitian yang sudah mendukung teori ini pada artikel sebelumnya. Sekarang aku mau ajak kalian untuk memulai langkah-langkah praktis untuk bisa lebih mindful. tentunya hal ini gk akan bisa terjadi jika kita gk mendorong diri kita untuk mau lebih baik. semua tahapan dan tulisan ini akan menjadi sekedar tulisan biasa saat kita gk bantu diri kita untuk memulai nya. 

Selamat membaca !

SESI 1: Kesadaran dan Outopilot

Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah jmenyadari bahwa sering kali kita melakukan banyak hal secara otomatis. Kita menyebutnya sebagai pilot otomatis, (auto pilot) atau dalam mode 'doing'. Melakukan aktivitas karena kebiasaan dan tidak sepenuhnya menyadari pengalaman kita tersebut saat ini. Saat mencuci piring, pikiran kita sering melayang ke pemikiran, perencanaan, atau mengingat hal-hal lain. Perhatian membawa kita kembali ke saat ini - mode 'being'. Sebagai contoh jika kita mencuci piring dalam mode pikiran 'being', kita akan memperhatikan:

  • Kehangatan air.
  • Melihat gelembung.
  • Bau cairan pencuci.
  • Kita mungkin memperhatikan bagaimana kita berdiri saat kita mencuci piring

Apakah kita pernah berada pada mode 'doing' ? atau kita sudah mulai memasuki mode 'being'?

Pada sesi 1 kita berlatih melangkah keluar dari auto-pilot dengan memperhatikan dengan sengaja dan penuh perhatian untuk:

  • Makan.
  • Sensasi tubuh.
  • Kegiatan rutin

Home Practice/ Pekerjaan Rumah

Latihan pemindaian tubuh selama 6 dari 7 hari. Jangan berharap untuk merasakan apa pun khususnya dari melakukan latihan. Biarkan saja pengalaman tersebut menjadi pengalamanmu. Jangan menghakimi, terus lakukan!

Pilih 1 kegiatan rutin dalam kehidupan sehari-hari Anda dan buatlah kesengajaan, upaya untuk penuh perhatian, seperti yang kita lakukan dengan latihan kismis. Apa itu latihan kismis ?

Latihan kismis adalah contoh prinsip dari praktik makan yang sadar, di mana individu berfokus pada saat ini, memperhatikan warna, tekstur, bau, dan rasa kismis menggunakan modalitas sensorik mereka seperti sentuhan, suara, penglihatan, penciuman, dan rasa. 

Tujuan dari latihan kismis, dan pola makan yang sadar secara lebih luas, adalah untuk memusatkan perhatian pada kesadaran sensual terhadap makanan, tanpa menghakimi, memperhatikan isyarat internal (daripada eksternal) seperti rasa lapar dan kenyang atas praktik pengambilan keputusan lingkungan yang mendorong orang untuk makan karena ini adalah jam makan siang, ini adalah malam nonton film, atau makanan tersedia begitu saja dan/atau tidak dapat ditolak adalah salah satunya.

Latihan kismis hanyalah langkah awal yang bisa kita mulai dan bisa mengganti kegiatan makan dengan berbagai kegiatan lain yang kita tertarik untuk coba. Cukup fokus untuk mengetahui apa yang Anda lakukan sebagaimana adanya lakukanlah. Ini mungkin saat Anda: (1) bangun pagi, (2) menggosok gigi, (3) mandi, (4) mengeringkan tubuh Anda, (5) berpakaian, (6) makan, (7) mengemudi, (8) membuang sampah (9) belanja.

Kesadaran akan aktivitas sehari-hari membuat kita lebih mudah menyadarinya berada dalam mode 'doing' atau 'pilot otomatis'. Kita bisa segera beralih mode pikiran dari 'doing' ke 'being'. Dalam mode menjadi itu lebih sulit untuk menahan suasana hati yang rendah atau emosi yang mengganggu. Makan setidaknya 1 kali makan 'dengan penuh perhatian' seperti cara anda memakan kismis. Juga perhatikan ketika Anda menemukan diri Anda mampu, apa yang anda makan sama dengan cara anda melihat kismis.

Salah satu hal yang anda patut coba juga adalah "Pelepas kebiasaan minggu pertama: Mengganti kursi"

Minggu ini, lihat apakah Anda dapat memperhatikan kursi mana yang biasa Anda duduki dirumah dan membuat pilihan yang disengaja untuk mencoba kursi lain atau memindahkannya posisi kursi yang Anda gunakan. Perhatikan bagaimana perspektif bisa anda ubah hanya dengan mengganti kursi!

Hal ini mungkin terdengar sederhana, namun bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan secara konsisten dalam 7 hari, namun jika anda berhasil melakukan ini dengan baik kita akan melanjutkannya pada sesi 2. Selamat mencoba!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun