Tujuan dari latihan kismis, dan pola makan yang sadar secara lebih luas, adalah untuk memusatkan perhatian pada kesadaran sensual terhadap makanan, tanpa menghakimi, memperhatikan isyarat internal (daripada eksternal) seperti rasa lapar dan kenyang atas praktik pengambilan keputusan lingkungan yang mendorong orang untuk makan karena ini adalah jam makan siang, ini adalah malam nonton film, atau makanan tersedia begitu saja dan/atau tidak dapat ditolak adalah salah satunya.
Latihan kismis hanyalah langkah awal yang bisa kita mulai dan bisa mengganti kegiatan makan dengan berbagai kegiatan lain yang kita tertarik untuk coba. Cukup fokus untuk mengetahui apa yang Anda lakukan sebagaimana adanya lakukanlah. Ini mungkin saat Anda: (1) bangun pagi, (2) menggosok gigi, (3) mandi, (4) mengeringkan tubuh Anda, (5) berpakaian, (6) makan, (7) mengemudi, (8) membuang sampah (9) belanja.
Kesadaran akan aktivitas sehari-hari membuat kita lebih mudah menyadarinya berada dalam mode 'doing' atau 'pilot otomatis'. Kita bisa segera beralih mode pikiran dari 'doing' ke 'being'. Dalam mode menjadi itu lebih sulit untuk menahan suasana hati yang rendah atau emosi yang mengganggu. Makan setidaknya 1 kali makan 'dengan penuh perhatian' seperti cara anda memakan kismis. Juga perhatikan ketika Anda menemukan diri Anda mampu, apa yang anda makan sama dengan cara anda melihat kismis.
Salah satu hal yang anda patut coba juga adalah "Pelepas kebiasaan minggu pertama: Mengganti kursi"
Minggu ini, lihat apakah Anda dapat memperhatikan kursi mana yang biasa Anda duduki dirumah dan membuat pilihan yang disengaja untuk mencoba kursi lain atau memindahkannya posisi kursi yang Anda gunakan. Perhatikan bagaimana perspektif bisa anda ubah hanya dengan mengganti kursi!
Hal ini mungkin terdengar sederhana, namun bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan secara konsisten dalam 7 hari, namun jika anda berhasil melakukan ini dengan baik kita akan melanjutkannya pada sesi 2. Selamat mencoba!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H