Mohon tunggu...
Yan Okhtavianus Kalampung
Yan Okhtavianus Kalampung Mohon Tunggu... Ilmuwan - Bekerja sebagai peneliti agama dan berbagai hal terkait keagamaan

Di sini saya menuangkan berbagai ide terkait agama. Kadang mengenai kekristenan, kadang mengenai agama lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ekklesiologi di Tengah Wabah

20 Juli 2023   08:30 Diperbarui: 20 Juli 2023   08:36 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gereja sebagai komunitas penyembuh

Salah satu pokok yang didiskusikan adalah peran beberapa Rumah Sakit milik Gereja yang bisa diusulkan untuk jadi tempat rujukan bagi pasien covid-19. Gereja sudah lama terlibat dalam penanganan kesehatan masyarakat, terbukti dengan banyaknya rumah sakit swasta milik Gereja yang ada di Sulawesi Utara. Namun sampai kini tidak ada satupun yang jadi rujukan pasien covid-19. Penyebabnya tidak diketahui, tapi kalau bisa terjadi maka itu juga menjadi salah satu wujud nyata dari Gereja sebagai komunitas penyembuh. Selain itu, mendukung wacana dari PGI yang merekomendasikan agar Gedung-gedung Gereja boleh dijadikan tempat isolasi dari pasien covid ini. Selain peran Gereja yang terus menghimbau jemaat untuk memperhatikan hal-hal medis sederhana, seperti mencuci tangan, physical distancing, dst juga menjadi wujud dari Gereja yang terus berdialog dengan realitas. Gereja yang membawa berkat.

Gereja perlu menyesuaikan diri dengan ilmu pengetahuan

Gereja bukan baru pertama kali berhadapan dengan wabah yang mematikan. Beberapa yang pernah dicatat misalnya ketika berhadapan dengan wabah Black Death , Flu Spanyol, dan wabah yang pernah melanda Minahasa. Pada awalnya memang Gereja banyak melakukan hal-hal yang keliru, seperti dalam kasus Black Death  yang menewaskan ratusan juta orang di dunia, wabah ini berjangkit lewat kutu tikus yang berpindah ke manusia. Gereja pada waktu itu, menyikapi persoalan ini dengan melakukan pertemuan-pertemuan ibadah yang justru memberi kesempatan untuk wabah itu menyebar. Itu semua bisa terjadi karena Gereja belum mengenali ilmu pengetahuan yang maju seperti sekarang. Menariknya memang dalam sejarah, Gereja sudah menerima perkembangan ilmu pengetahuan ketika berhadapan dengan wabah-wabah selanjutnya. Hanya saja sampai sekarang masih ada beberapa Gereja yang menafikan perkembangan ilmu pengetahuan dan justru menjadi salah satu cluster  penyebaran wabah covid-19 di dunia. Dengan demikian, wujud Gereja sebagai pejuang kehidupan menjadi nyata kalau Gereja selalu bekerja sama dengan ilmu pengatahuan, khususnya ketika berhadapan dengan situasi krisis seperti sekarang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun