Mohon tunggu...
Yani Dwi Rahayu
Yani Dwi Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Hubungan Internasional, FISIPOL, Universitas Jember

Menyukai lagu mozzart, violinis yang memiliki minat tinggi terhadap sastra.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aksi Penyelamatan UBS terhadap Krisis Credit Suisse; Menguntungkan Siapa?

23 Maret 2023   21:43 Diperbarui: 23 Maret 2023   21:50 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tetapi pasti ada hal lain yang melatar belakangi UBS melakukan hal tersebut. Terutama jika dilihat hubungan antara 2 entitas tersebut sejajar dalam deretan bank bulge bracket, sehingga 2 entitas perbankan yang memiliki peran dalam krisis ini menjadi rival di bidang investasi perbankan. Tidak dapat dipungkiri lagi jika aksi pencaplokan UBS terhadap Credit Suisse pasti memiliki keuntungan tersendiri. 

Seperti yang dikatakan oleh chairman UBS yaitu Colm Kelleher bahwa Credit Suisse aset yang sangat berharga dan memiliki nilai khusus untuk pemegang saham UBS, karena peleburan Credit Suisse pada UBS bank tidak perlu meminta persetujuan dari para pemilik saham.

Lalu bagaimana dengan nasib pemegang saham dengan adanya akuisisi UBS bank?

Sebelum mengalami carut marut finansial, Credit Suisse menjdi bank yang memiliki banyak klien. Dalam hal ini berfokus pada sektor investasi. Adapun klien yang bekerja sama dengan Credit Suisse salah satunya yaitu perbankan yang berasal dari timur tengah tepatnya perbankan dari Arab Saudi.

Perbankan Arab Saudi menjadi investor yang memiliki pengaruh kuat terhadap Credit Suisse, lantaran Saudi National Bank menjadi pemegang saham terbesar dalam tubuh Credit Suisse. Saudi National Bank tercatat memiliki saham sebesar 9,9%. Senilai 1,4 milliar franc Swiss. Dengan harga 3,82 franc per saham. Tetapi Saudi National Bank bukan satu-satunya entitas asal Arab Saudi yang memiliki saham di tubuh Credit Suisse, namun juga ada entitas lain seperti Saudi Olayan Group yang juga berperan.

Tetapi tumbangnya kesehatan finansial Credit Suisse, Saudi National Bank sendiri tidak bisa membantu. Hal tersebut dikarenakan tingginya kepemilikan saham. Jika Saudi Nationl Bank turut turun tangan maka pemilikan saham akan lebih dari 10% dan itu artinya Saudi National Bank terikat oleh perbankan asal Swiss tersebut. kondisi tersebut membuat SNB tidak dapat berkutik.  

Oleh karena itu entitas lain masuk ke dalam krisis Credit Suisse. Adanya aksi penyelamatan yang di lakukan oleh UBS bank seakan-akan menjadi polemic para pemegang saham. Bagaimana tidak pencamplokan saham dengan harga yang cukup rendah berada di kisaran 0,76 franc per saham tentu dapat merugikan para pemegang saham.

Kondisi tersebut tentu sangat dirasakan oleh perbankan Arab Saudi. Seperti Saudi National Bank yang mengalami banyak kerugian akibat aksi peleburan yang dilakukan oleh UBS bank. Lantaran Saudi National Bank tercatat mengalami kerugian yang mencapai 80 % atas investasi yang diberikan dalam tubuh Credit Suisse. Dengan begitu secar garis besar aksi UBS ini hanya akan menguntungkan pihaknya saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun