Mohon tunggu...
erdian
erdian Mohon Tunggu... Administrasi - pemula, amatir

laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

5 Alasan Menjadi Pegawai Negeri

23 Februari 2021   22:26 Diperbarui: 23 Februari 2021   23:50 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: bkpp.kulonprogokab.go.id

Kabarnya tahun ini Pemerintah akan kembali membuka lowongan untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Ya, sekarang sebutannya adalah ASN, tajuk baru untuk profesi yang dulu dikenal dengan nama Pegawai Negeri. 

Kalau mengikuti tren yang sudah-sudah, biasanya animo masyarakat untuk menjadi pelayan masyarakat ini cukup tinggi. Padahal sebenarnya profesi yang membutuhkan kesabaran ini tidaklah menjanjikan materi melimpah. Tidak juga menjanjikan pengembangan karir yang hebat. Apalagi kalau menjadi pegawai negeri di daerah-daerah. 

Tapi ya, tetap saja kerjaan dengan seragam kuning dan pin Korpri itu punya fans setia yang selalu menunggu dibukanya formasi lowongan. Padahal, di zaman milenial ini, ada banyak jenis profesi baru yang kerjanya lebih santai dan lebih gampang mendapatkan penghasilan. 

Pedagang on-line misalnya, atau konten creator, atau kalau punya tampang bagus, bisa jadi selebgram. Sudah terkenal, banyak uang pula. Belum lagi profesi-profesi bergengsi di dunia industri, penghasilan tinggi begitu pula dengan gengsi. Tapi ya seperti bahasan tadi, tetap saja pegawai negeri menjadi profesi yang diminati.

Fenomena tetap adanya orang yang berminat menjadi Pegawai Negeri di era digital ini menarik untuk ditelisik. Apa sebenarnya yang membuat orang-orang masih kepikiran untuk menjadi pegawai negeri, karena cita-cita kah? Dorongan orangtua? Permintaan calon mertua? Atau jangan-jangan karena saking putus asa? melamar ke sana kemari tidak juga keterima. 

Nah berikut ada 5 alasan yang bisa dijadikan dalil bagi orang-orang yang berminat ikut seleksi CPNS besok. Ya, mana tahu ada yang minat ikut tes, tapi belum tahu apa motivasinya. 

1. Penghasilan Tetap

Inilah alasan utama orang menjadi Pegawai Negeri (kebanyakan maksudnya). Yap, penghasilan tetap. Dengan menjadi Pegawai Negeri maka setiap bulannya akan ada gaji yang tidak pernah ingkar janji. Bahkan di saat-saat krisis ekonomi di masa pandemi sekalipun Pegawai Negeri tetap tidak pusing memikirkan gaji. 

Selama merah putih masih berkibar, insyaAllah setiap bulan rekening akan terisi. Kecuali bagi Pegawai Negeri yang terlanjur ber-investasi (maksudnya minjam uang ke Bank alias kredit), maka gajinya akan dilucuti. 

Ketika seseorang dinyatakan lolos seleksi dan diterima menjadi Calon Pegawai Negeri (masa pra-sumpah menjadi pegawai negeri selama setahun, pada masa ini status orang yang akan diangkat disebut CPNS) pada saat itu Ia akan mendapatkan gaji. Besarannya adalah 80% dari total gaji pokoknya. 

Untuk CPNS yang masuk di formasi Sarjana (S1) besaran gaji pokok adalah sekitar 2 juta-an. Memang kecil, sangat kecil memang. Bahkan mungkin tidak akan cukup bagi orang-orang dengan kebutuhan hidup yang "kompleks". 

Tapi percaya atau tidak, meski dengan gaji kecil, Pegawai Negeri terbukti bertahun-tahun sebagai salah satu profesi yang bisa membangun keluarga tanpa kekurangan dan tetap bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi. 

Ada anekdot di kalangan para pegawai yang ingin ngunduh mantu: " memang sih, gaji Pegawai Negeri itu tidak seberapa, tapi insyaAllah  tidak akan kekurangan". So, masalahnya bukan seberapa besar atau kecil penghasilan, tapi seberapa besar rasa syukur dan seberapa cerdas mengelola keuangan.

2. Hidup Nyaman dan Tenang

Poin ini paling penting. Bukan berarti profesi lain tidak menjanjikan hal yang sama, tetapi menjadi Pegawai Negeri membuat hidup lebih "teratur" dan tertib. Bayangkan, jika bekerja di dunia industri (swasta) seorang pekerja akan mendapatkan penghasilan yang pastinya lebih menjanjikan. Tetapi hal itu harus ditebus dengan kerja keras demi memenuhi target kinerja perusahaan. 

Jika target tidak terpenuhi, bisa-bisa perusahaan jadi rugi bahkan bangkrut. Karena itu karyawan swasta relatif lebih ekstra dalam bekerja dan diikat dengan aturan yang ketat. 

Bagaimana dengan Pegawai Negeri? meski sekarang dunia kerja Pegawai Negeri sudah lebih maju (baca:kompetitif) dibanding dulu, tapi ya tetap tidak seperti bekerja di dunia indsutri. Apalagi pegawai-pegawai di daerah. Bekerja 8-9 jam per-hari, dengan target kerja yang tidak mempertaruhkan kelangsungan intansi tempat bekerja tentu membuat batin lebih tenang. 

Semua aktifitas sebagai seorang manusia insyaAllah bisa terpenuhi. Ibadah, merawat anak, berbelanja dan masak makan siang bagi ibu-ibu, sampai jalan-jalan sore bersama keluarga bisa dilakukan oleh seorang Pegawai Negeri.

Belum lagi jika ada kejadian di luar rencana, musibah, anak atau orangtua jatuh sakit dan membutuhkan perawatan, atau bahkan jika dikampung ada hajatan yang membutuhkan gotong-royong warga, pokoknya hal-hal yang menyangkut isu kemanusiaan, pada umumnya di Indonesia, semua institusi yang mempekerjakan Pegawai Negeri masih sangat menghargai nilai-nilai ini. Pasti instansi akan paham dan memberikan izin bagi Pegawai Negeri untuk melaksanakan tugas-tugas seperti tersebut tadi.

3. Penghargaan dari Masyarakat

Boleh percaya atau tidak, tapi di daerah-daerah (mungkin juga di kota-kota besar) masyarakat masih sangat menghargai Pegawai Negeri. Tentu penghargaan di sini bukan bermakna budaya feodal  ya. 

Penghargaan dimaksud adalah penghargaan sosial. Jika ada pembentukan panitia agustusan di kampung misalnya, Pegawai Negeri biasanya selalu dilibatkan dalam kepanitiaan dan umumnya menjadi ketua-ketua di struktur kepanitiaan. Atau jika ada pemilihan perangkat kampung, kepala dusun, ketua pemuda, atau semacamnya, Pegawai Negeri biasanya akan dijagokan untuk dicalonkan. 

Tentu saja hal ini tidak berarti bahwa Pegawai Negeri haus akan prestise ya, tapi ini semata-mata karena tradisi budaya masyarakat yang selalu menghormati orang-orang yang dianggap dituakan. Lho, memangnya Pegawai Negeri dituakan? ya, dulu Pegawai Negeri masuk ke dalam rumpun profesi Pamong artinya pengasuh, atau orang-orang yang bertugas mengurusi keperluan masyarakat. Karena itulah masyarakat menghormati profesi satu ini.

4. Jaminan Hari Tua (Pensiun)

Ya, Pegawai Negeri mendapatkan tunjangan berupa gaji bulanan setelah memasuki masa pensiun kelak. Jadi, tidak perlu kuatir jika kelak menjadi tua dan harus berhenti dari dinas aktif. Meski tidak lagi bekerja, setiap Pegawai Negeri tetap mendapat gaji setiap bulannya. Ya, memang tidak besar sih, tapi sekali lagi, ini bukan masalah kuantitas, tapi kualitas. 

Idealnya pada masa pensiun seorang pegawai bisa menikmati hari tuanya. Anak-anaknya telah mapan dan kebutuhan sudah tidak lagi mencekik seperti ketika muda. 

Jangan bicara kasuistis ya, kita sedang membahas kondisi ideal. Artinya jika punya perencanaan hidup yang matang, mulai dari jangka pendek, menengah, hingga rencana jangka panjang, seharusnya seorang pegawai negeri bisa melewati masa dinasnya dengan baik dan memasuki masa pensiun dengan tenang. Sekali lagi, idealnya begitu. Meski memang, rumus hidup klasik selalu berlaku, "manusia hanya berencana, tapi Tuhan-lah yang menentukan".

5. Kesempatan Melayani Negeri

Memang mengabdi kepada negeri bisa dilihat dari sisi yang lebih luas. Semua profesi pada dasarnya adalah bentuk pengabdian kepada negeri. Tapi dengan menjadi Pegawai Negeri, pengabdian kepada negara itu menjadi direct. 

Bayangkan, dengan semua kekurangan yang ada pada profesi ini seorang Pegawai Negeri adalah seorang petugas yang menghabiskan sebagian besar hidupnya, energi, pikiran, dan waktunya untuk mengurusi masyarakat. 

Meski banyak kritik, cemoohan, bahkan hujatan, tetapi tetap saja bahwa yang mengurusi negeri ini adalah Pegawai Negeri adalah fakta yang tidak terbantahkan.  Karena itu, bagi kaum milenial yang punya semangat dan idealisme tinggi, alasan yang ke-lima ini sangat cocok dijadikan motivasi untuk besok ikut seleksi. Dengan menjadi Pegawai Negeri maka kesempatan untuk berbagi dan berbuat langsung untuk negeri bisa langsung dilakoni.

Nah itulah tadi 5 alasan kenapa memilih menjadi Pegawai Negeri, semoga bermanfaat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun