Tapi percaya atau tidak, meski dengan gaji kecil, Pegawai Negeri terbukti bertahun-tahun sebagai salah satu profesi yang bisa membangun keluarga tanpa kekurangan dan tetap bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi.Â
Ada anekdot di kalangan para pegawai yang ingin ngunduh mantu: " memang sih, gaji Pegawai Negeri itu tidak seberapa, tapi insyaAllah  tidak akan kekurangan". So, masalahnya bukan seberapa besar atau kecil penghasilan, tapi seberapa besar rasa syukur dan seberapa cerdas mengelola keuangan.
2. Hidup Nyaman dan Tenang
Poin ini paling penting. Bukan berarti profesi lain tidak menjanjikan hal yang sama, tetapi menjadi Pegawai Negeri membuat hidup lebih "teratur" dan tertib. Bayangkan, jika bekerja di dunia industri (swasta) seorang pekerja akan mendapatkan penghasilan yang pastinya lebih menjanjikan. Tetapi hal itu harus ditebus dengan kerja keras demi memenuhi target kinerja perusahaan.Â
Jika target tidak terpenuhi, bisa-bisa perusahaan jadi rugi bahkan bangkrut. Karena itu karyawan swasta relatif lebih ekstra dalam bekerja dan diikat dengan aturan yang ketat.Â
Bagaimana dengan Pegawai Negeri? meski sekarang dunia kerja Pegawai Negeri sudah lebih maju (baca:kompetitif) dibanding dulu, tapi ya tetap tidak seperti bekerja di dunia indsutri. Apalagi pegawai-pegawai di daerah. Bekerja 8-9 jam per-hari, dengan target kerja yang tidak mempertaruhkan kelangsungan intansi tempat bekerja tentu membuat batin lebih tenang.Â
Semua aktifitas sebagai seorang manusia insyaAllah bisa terpenuhi. Ibadah, merawat anak, berbelanja dan masak makan siang bagi ibu-ibu, sampai jalan-jalan sore bersama keluarga bisa dilakukan oleh seorang Pegawai Negeri.
Belum lagi jika ada kejadian di luar rencana, musibah, anak atau orangtua jatuh sakit dan membutuhkan perawatan, atau bahkan jika dikampung ada hajatan yang membutuhkan gotong-royong warga, pokoknya hal-hal yang menyangkut isu kemanusiaan, pada umumnya di Indonesia, semua institusi yang mempekerjakan Pegawai Negeri masih sangat menghargai nilai-nilai ini. Pasti instansi akan paham dan memberikan izin bagi Pegawai Negeri untuk melaksanakan tugas-tugas seperti tersebut tadi.
3. Penghargaan dari Masyarakat
Boleh percaya atau tidak, tapi di daerah-daerah (mungkin juga di kota-kota besar) masyarakat masih sangat menghargai Pegawai Negeri. Tentu penghargaan di sini bukan bermakna budaya feodal  ya.Â
Penghargaan dimaksud adalah penghargaan sosial. Jika ada pembentukan panitia agustusan di kampung misalnya, Pegawai Negeri biasanya selalu dilibatkan dalam kepanitiaan dan umumnya menjadi ketua-ketua di struktur kepanitiaan. Atau jika ada pemilihan perangkat kampung, kepala dusun, ketua pemuda, atau semacamnya, Pegawai Negeri biasanya akan dijagokan untuk dicalonkan.Â