Inay menjawab dengan cemberut..” Enak aja keluyuran..!..Aku cari data ini..dapat banyak sudah bang..!!”..
Ada tertawa lepas terdengar di ponsel Inay, walau speaker luarnya tidak diaktifkan...
“Ya sudahlah...kami tunggu yaa..?!..”...
Malam ini Inay cukup sibuk. Data-data singkapan batuan mengandung emas yang ditemuinya selama seminggu ini dirapikan dan ditulis ulang dalam bentuk laporan dilaptopnya. Bang Henry, sang manajer proyek lapangan meminta semua geologis membuat laporan tersebut dan harus selesai besok, untuk bahan laporannya ke kantor pusat. Cukup banyak dan merepotkan juga data-data yang harus dirapikan. Inay agak menyesal kenapa tidak dicicil untuk mengetiknya di laptopnya selama seminggu ini.
Inay melirik jam di sudut bawah kanan layar monitor laptopnya. Jam 10 malam...tapi setting waktu di laptopnya itu adalah Waktu Indonesia Barat....berarti di sini sudah jam 11...waduh.. Satu jam lagi generator listrik di camp bakalan dimatikan, kebijakan Bang Henry...eh, perusahaan untuk menghemat biaya bahan bakar.. Wah.. padahal masih banyak yang harus dikerjakan. Inay merasa kurang nyaman kalau bekerja gelap-gelap. Maklum..walaupun ia berasal dari daerah pedalaman Indonesia timur, yang belum ada listrik yang sekarang ia datangi ini, Inay sudah puluhan tahun dimanjakan sebagai anak kota...
“Naaa....hayooo...lum selesai kaan..?!.....”
Suara mengesalkan dari seberang meja menggodanya. Inay melirik sebal dari balik layar laptopnya. Yang dilirik malah makin menjadi.
“..Butuh bantuan...butuh bantuann..?!...hmm..?!...hmm..?!...”
“..Ngga...ntar malah rusakk..!!...”...sahut Inay kesal...
“..weits..galak amaatt....ya udahh...!!..”
Si empunya suara beranjak pergi. Inay merasa godaan itu terlalu singkat...ngga seperti biasanya...kok..?!!..