Â
Secara pribadi bagi saya dan keluarga, bulan Ramadhan menjadi bulan yang sangat ditunggu-tunggu. Selain merasa beruntung jika bisa bertemu Ramadhan lagi, merasa bahagia juga karena bisa mengikuti ulasan isi Al-Qur'an yang disajikan oleh Prof. Quraisy Shihab. Ulasan ini disajikan oleh Metro TV setiap subuh di sepanjang bulan Ramadhan.Â
Nama Quraisy Shihab dekat dengan Pendidikan keislaman. Pada tahun 1998, cendekiawan muslim ini, menjabat Menteri Agama Republik Indonesia. Secara rinci biografi singkat beliau adalah sebagai berikut.
Muhammad Quraisy Shihab dilahirkan di Rappang, Sulawesi Selatan, pada 16 Februari 1944. Secara singkat pendidikan yang dilaluinya dimulai dari SD di Ujung Pandang, kemudian ketika kelas 2 MTs beliau dikirim ke Malang untuk melanjutkan pendidikan di sana sambil belajar menjadi santri dan tinggal di pondok pesantren.Â
Karena kecerdasannya dalam dua tahun, beliau telah menguasai Bahasa Arab. Kecerdasannya pula yang menyebabkan ayahandanya mengirimnya ke Cairo untuk mempelajari agama lebih dalam.Â
Jadi semenjak SMP, beliau telah belajar di Cairo. Selanjutnya beliau melanjutkan pendidikannya di Al Azhar mengambil jurusan Tafsir dan Hadist. Tahun 1980, beliau melanjutkan lagi kuliah S3 di Al Azhar untuk memperdalam ilmu tafsir Al Qur'an.
Dalam karir pendidikannya, QUraisy Shihab merupakan pembelajar yang cepat. Pendidikan yang ditempuhnya dilaluinya dengan gelar terbaik, termasuk untuk S3 yang diperolehnya dengan gelar summa cum laude.
Penguasaan akan tafsir dan keagamaan menjadikan beliau terpilih sebagai dosen di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau juga memimpin perkumpulan Islam seperti Ikatan cendekiawan muslim Indonesia, juga beliau menjadi wakil ketua MUI.Â
Selain sebagai pendidik, beliau banyak menulis buku tentang Islam, praktik Islam, kajian mengenai Islam, dan tuntutan aplikasi kehidupan yang islami. Tercatat sebanyak 67 judul buku yang telah ditulisnya. Salah satu karya tulis beliau yang sangat fenomenal adalah buku Tafsir Al Misbah.Â
Tafsir ini memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk merampungkannya. Tasfir ini sangat menyejukkan ketika dibaca. Berbeda dengan tafsir lainnya, bahasa yang digunakannya sangat mudah dimengerti.Â