Bagi saya sebagai pembaca, sangat setuju jika buku tersebut merupakan buku misteri yang pertama dalam Bahasa Sunda. Margasulaksana sangat piawai membawa pembaca untuk merasa penasaran terus-menerus terhadap semua kejadian yang menimpa Sarudin.Â
Walaupun ada dugaan buku Diarah Pati dikelompokkan sebagai cerita saduran oleh M.A Salmun, namun tidak disebutkeun sumber sadurannya dari mana, bagi saya buku ini benar-benar luar biasa dalam hal menggambarkan kehidupan ahli penangkap burung (mikat) dan penuh kejutan dalam setiap halamannya. Sebuah buku yang harus dibaca oleh Sunda masa kini agar bisa mengenali kembali budaya lama yang kini tinggal 'katanya'.
Terakhir, bulan puasa diisi dengan hobi yang produktif yaitu menulis. Kegiatan menulis secara teratur dijadwalkan agar dalam satu bulan ini satu buku bisa terbit. Saya menuliskan urusan nama.Â
Bukan sekali dua kali saya dipanggil Siti Badriah, padahal nama saya Badriah. Untuk meluruskan itu saya menulis autobiogragfi kecil. Isinya menyoal nama sebagai sebutan untuk membedakan dan menjadi rujukan bagi pemiliknya.Â
Nama, juga menggambarkan suku bangsa, agama, lingkungan sosial, dan latar belakang ekonomi. Bukunya tidak sedang menggugat kesalahan panggil yang tidak, ataupun, sengaja ditujukan pada Badriah menjadi Siti Badriah. Bukunya berisi penjelasan dari aspek emplisit-egotisme yang sangat kentara antara Siti Badriah dengan Badriah. Â
Alasannya, orang tidak akan percaya jika Siti Badriah adalah seorang guru SMA dan kesehariannya dihabiskan untuk mengajar Bahasa Inggris. Pun, sebaliknya, orang tidak akan percaya jika Badriah adalah seorang pedangdut dan kesehariannya bergelut dengan gelimang nada dan cengkok suara.Â
Dengan kata lain, tidak bisa Badriah dipersilakan membawakan sebuah lagu dangdut yang menghanyutkan. Yang bisa dilakukan Badriah adalah menyumbangkan lagu. Artinya membuat lagu menjadi sumbang.
Hobi manapun yang dipilih untuk merintang waktu sampai tiba berbuka, pilih yang positif dan membuat amalan puasa terjaga. Selamat menunggu buka puasa tiba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H