Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Dirgahayu Negeriku, be a Good Follower!

18 Agustus 2016   16:50 Diperbarui: 18 Agustus 2016   17:34 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deretan angka di atas, cukup menghantarkan Korea Selatan sebagai kekuatan dagang ke-11 terbesar dunia. Korea Selatan juga pemilik cadangan devisa terbesar keempat. Di semua komoditas ekspor unggulan, Korea Selatan hampir selalu mendominasi: nomor satu di industri pembuatan kapal; ketiga di semikonduktor; keempat di digital elektronik; kelima untuk baja, petrokimia, dan tekstil; serta kelima di otomotif. Pendeknya, Korea telah menjelma menjadi negara industri modern paling dinamis dan diperhitungkan dunia.

Sobat yang menginspirasi !!

Kekuatan luar biasa macam apa yang bisa mengubah keadaan demikian begitu dramatis? Value yang bagaimana yang menjadikan rakyat Korea memiliki dignity mengagumkan? Sobat sekalian, apakah anda penikmat musik, drama Korea, atau budayanya? Apakah yang bisa kita ambil dari itu semua? Yup, kuatnya karakter dan identitas merekalah yang membuat bangsa itu mampu menjadi survival bahkan trendsetter, berdiri tegak di antara budaya lain di dunia.

Di tengah hempasan arus globalisasi, mereka mampu bertahan dengan tradisi budaya yang kuat : inhwa(loyal terhadap institusi bekerja), kibun(menghormati orang lain dan menjaga jangan sampai orang kehilangan muka), dan jeong do(senantiasa memberikan nilai tambah dan inovasi berkelanjutan).

Tak hanya itu, bangsa Korea memiliki profesionalisme yang sangat tinggi dan etos kerja yang mengagumkan. Prinsip mereka, ketika kamu tidak bekerja keras, kamu tidak akan hidup! Menurut catatan, jam kerja mereka jauh lebih panjang dibandingkan negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) lainnya. Untuk itu mereka sangat disiplin dengan schedule yang disepakati, jadwal yang telah di-declare, dan target yang telah dipancangkan.

Masih ingat dengan  gelandang energik Manchester United, Park Ji Sung?  Bak kuda pacu,  Park begitu ngotot mengejar bola, disiplin menjaga lini pertahanan sekaligus cekatan menusuk gawang lawan. Begitulah tipikal Korea!

Ssssttt.....,satu lagi sobat! Bangsa Korea, khususnya Korea Selatan paling benci menggunakan produk dari negara yang pernah menjajahnya, Jepang. Untuk menggunakan produk canggih, secara bertahap dan mandiri, mereka memproduksi sendiri. Karakter bangsa yang cinta akan produk dalam negeri ini membuat perusahaan-perusahaan raksasa Korea berjaya, dicintai di negeri sendiri sekaligus kompetitif di luar negeri.

Sobat yang luar biasa!!!

Inspirasi apa yang bisa kita petik dari “Korea wave” di atas? Bukan merupakan kesalahan kalau kita kagum dengan boysband mereka. Bukan pula suatu kesia-siaan kalau kita bisa menikmati lirik-lirik manis mereka. Dan jangan kita pelit untuk mengapresiasi kekompakan mereka yang mampu meracik harmoni di atas kelebihan masing-masing.

Namun, jauh lebih bermakna bila kita bisa memahami kunci sukses mereka yang tetap menjaga jati diri bangsa. Bagaimana mereka sangat menjaga performa panggung dengan terus berlatih keras dan menepati jadwal yang demikian padat. Bagaimana mereka sangat peduli dengan penggemar fanatiknya dan tak segan memberikan motivasi kepada mereka yang galau. 

Semoga inspirasi “Korea wave” turut menggulung kita untuk bisa berkarya lebih baik lagi. Sungguh, karena kecintaan kita akan tanah air,  mari kita ‘contek abis’ cerita sukses Korea menjadi role model kebangkitan bangsa, dengan jati diri Indonesia! Dirgahayu negeriku ...

 

Sharing is caring,

Yan Eka Milleza

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun