Ali Akbar menganggukkan kepalanya dengan tatapan rumit "Inspektur, maaf sudah merepotkan Anda!"
"Kau temanku, jangan berkata begitu!" Lalu dia menatap Alif. "Sampai Jumpa, Letnan!"
Sepasang kaki rapat dan tangan kanan diangkat sejajar pelipis dengan jari-jari tangan merapat. Lengan dan siku membentuk sudut empat puluh lima derajat. Penghormatan sempurna.
Alif tak menjawab, Tetapi tetap mengangkat tangan dengan mantap, dalam tiga detik tangannya sudah kembali memegang gelas dan meminum teh dengan acuh tak acuh.Â
Segera inspektur Edison berjalan keluar. Menyisakan Alif bertiga dalam kecanggungan. Tak lama pintu kembali diketuk, kemudian beberapa orang berpakaian rapi segera masuk. Alif langsung mengenali, mereka adalah tim hukum dari klan Panji yang terkenal sangat arogan.
Bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H