KauÂ
Seolah bersama ku selalu,
Saat matahari menyelimuti pagi
Dan bulan pun datang kembali,
Seperti saat hujan itu diawali rintik
Memercik, gemercik
menderai pawai lalu bias memudar
Riuh tak sadar
Kau..
Adalah tanah yang terpijak
Ketika kaki hentak
Berbagi nafas, lukisan rias
Hantui diri tak kuasa ku berlari
Saat dunia ku terus merintih mencekik, pun saat ia berwarna seperti bahagia.
Kau..
Seraya mendelik seolah genit berbisik, berkata tak bersuara
Hanya pikat semata
Hanya kamuplase lara
Kau..
Ya.. nama mu prasangka
Tak beraga namun ada, tak terlihat seperti bernyawa
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI