Yogyakarta, terjaga kebersihan dan perawatannya. Hal ini tak terlepas dari peran petugas kebersihan di sana. Sayang, kerja keras para petugas yang bekerja dengan resiko tinggi ini tidak diimbangi dengan upah yang setimpal.
Sleman - Candi Kalasan, salah satu situs bersejarah diSlamet Raharjo merupakan salah satu pekerja kebersihan di candi ini sejak tahun 1993. Ia kemudian bergabung dengan Candi Kalasan pada tahun 2017 sebagai petugas kebersihan dan perawatan.
Lelaki itu menjelaskan bahwa pembersihan candi dilakukan secara terjadwal setiap minggu. Slamet menjelaskan bahwa rutinitas pembersihan candi dilakukan dengan jadwal yang ketat. Kegiatan pembersihan dimulai dari Senin hingga Kamis pada pukul 07.00 hingga 14.00. Pada Jumat, pembersihan dilakukan dari pukul 07.00 hingga 11.00, sedangkan pada Sabtu berlangsung hingga pukul 12.30.
Selain itu, minimnya petugas yang ada menjadi salah satu kendala dan tantangan. Saat ini jumlah juru bersih Candi Kalasan semakin berkurang.
"Banyak juru bersih yang sudah tidak ada lagi, sebagian telah dipindahkan ke candi lain," ujar Slamet Raharjo saat ditemui di sekitar kawasan candi, Jumat (7/6/2024).
Kurangnya petugas menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga kebersihan dan keindahan Candi Kalasan yang merupakan salah satu situs bersejarah penting di Yogyakarta.
"Sebelumnya saya sempat dikontrak kerja, saya mulai pertama masuk dan langsung berkontribusi dengan merenovasi Candi Prambanan," ungkap Slamet.
Selama tahun 2017 hingga 2024 Slamet mengatakan jika pada malam hari Candi Kalasan tetap aman, tidak ada kejahatan pencurian atau kejahatan lainnya.
Sebagai petugas kebersihan, Slamet hanya mendapatkan sabuk pengaman dari kantor sebagai alat kebersihannya.
"Ya cuman disediakan sabuk dan helm saja, naik ke atas juga manjat batu-batu yang ada di candi," jelas Slamet.
Terdapat dua jenis pendapatan yang diterima oleh Slamet. Pertama adalah gaji bulanan atau gaji pokok, dan yang kedua adalah gaji insentif yang diberikan saat adanya acara pembersihan dari Balai Pelestarian.