Mohon tunggu...
dr. H. Yan Cahyadi Anas. MKM
dr. H. Yan Cahyadi Anas. MKM Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

Nama saya Yan Cahyadi Anas seorang penggemar fun run yang selalu mencari tantangan baru untuk menjaga kebugaran dan kesehatan. Saya dikenal sebagai pribadi yang optimis dan mudah bergaul, sehingga membuat saya memiliki banyak teman. Hobi saya yang lain adalah traveling; saya sangat menikmati menjelajahi tempat-tempat baru, mengeksplor budaya, dan mencicipi kuliner lokal saat berpergian. Selain itu, saya juga penggemar sepak bola yang mengikuti liga dan tim favorit dengan penuh semangat. Aktivitas-aktivitas ini membuat hidup saya lebih berwarna dan menyenangkan, dan saya selalu berusaha membagikan pengalaman tersebut melalui konten-konten favorit saya di media sosial

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Happy Family Untill Jannah

5 Januari 2025   23:00 Diperbarui: 7 Januari 2025   11:05 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memahami konsep "keluarga bahagia hingga Jannah" tidak dapat dipisahkan dari kaidah-kaidah fiqh yang berasal dari empat mazhab Sunni utama, yaitu Hanafi, Maliki, Shafi'i, dan Hanbali, dalam usaha mencapai kebahagiaan yang abadi ini, kita harus menggali hak dan kewajiban suami istri, yang merupakan dua aspek penting dalam sebuah hubungan. Salah satu faktor utama penyebab terjadinya konflik dalam keluarga adalah kurangnya pemahaman mengenai hak dan kewajiban masing-masing, oleh karena itu, sangat penting bagi setiap pasangan untuk mengetahui dan melaksanakan kewajiban mereka satu sama lain. Ketika suami dan istri saling bersepakat untuk menjalankan peran mereka dengan penuh pengertian, maka terciptalah kehidupan keluarga yang harmonis, namun, perhatian terhadap hak dan kewajiban tidaklah cukup, dalam hal pekerjaan, istri diizinkan untuk bekerja selama tidak bertentangan dengan maqasid shariah, atau tujuan hukum Islam, disinilah pentingnya menciptakan keseimbangan antara tanggung jawab profesional dan tugas keluarga, memahami dan menghargai kedua sisi ini adalah langkah penting menuju keharmonisan dalam rumah tangga.

Cinta dan kasih sayang merupakan fondasi yang esensial bagi kehidupan keluarga yang sehat. Hubungan yang dibangun di atas cinta yang tulus dan pengertian mampu mencegah kekerasan dalam rumah tangga serta pengabaian tanggung jawab, untuk membangun pondasi yang kuat, pendidikan pra-nikah bagi calon pasangan sangatlah bermanfaat. Pengetahuan mengenai peran dan tanggung jawab dapat berfungsi sebagai peta yang membantu mereka menciptakan keluarga yang kokoh dan Bahagia, namun, konflik sering kali tak dapat dihindari, oleh karena itu, penting untuk menganggap perceraian bukan sebagai jalan keluar pertama, tetapi sebagai opsi terakhir. Berbagai mazhab Islam mengajarkan bahwa meskipun perceraian diperbolehkan, sebaiknya dilakukan hanya jika rekonsiliasi sudah tidak mungkin, proses penyelesaian masalah dalam keluarga seharusnya dilakukan dengan bijaksana dan penuh cinta untuk menjaga keharmonisan yang telah tercipta. Aspek spiritual juga menjadi kunci dalam membangun fondasi keluarga yang kokoh, ketaatan kepada Allah, melalui pelaksanaan perintah-Nya dan berdoa secara rutin, menjadi praktik dasar untuk menjaga keharmonisan keluarga

Hukum keluarga Islam juga bersifat fleksibel dan dapat beradaptasi dengan tantangan zaman modern, tanpa kehilangan nilai-nilai inti yang ada, hal ini sangat penting, mengingat tantangan yang dihadapi keluarga saat ini sangat berbeda dari yang ada di masa lalu. Keluarga yang berhasil mengintegrasikan prinsip-prinsip fiqh dengan realitas zaman sekarang akan menemukan jalan untuk berkembang dan maju---baik di dunia ini maupun di akhirat.

Membangun "keluarga bahagia hingga Jannah" adalah sebuah perjalanan yang memerlukan pemahaman dan kepatuhan yang mendalam terhadap hak dan kewajiban masing-masing, dengan bimbingan cinta, kasih sayang, dan keadilan, serta mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, keluarga bisa mencapai kondisi harmonis yang diidamkan, dalam perjalanan ini, setiap anggota keluarga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari tujuan mulia untuk meraih kebahagiaan abadi.

Salafiah

Memahami keluarga Bahagia hingga Jannah, Salafiah mengedepankan ketaatan pada praktik tiga generasi pertama umat Islam, keluarga yang harmonis berakar pada kepatuhan terhadap perintah Allah, yang mencakup ibadah seperti salat dan doa, serta membimbing setiap anggota keluarga untuk menjalankan perannya dengan baik. Prinsip Maqasid Syariah, atau tujuan hukum Islam, sangat penting, memahami dan memenuhi hak serta kewajiban pasangan tidak hanya mencegah masalah dalam rumah tangga, tetapi juga menciptakan sebuah hubungan yang penuh dengan cinta dan kasih sayang. Ketahanan keluarga juga menjadi salah satu pilar penting dalam membangun kehidupan yang bahagia. Komunikasi yang efektif terbukti menjadi kunci untuk melewati berbagai kesulitan yang mungkin dihadapi. Keluarga yang mampu mengomunikasikan perasaan dan pikiran mereka dengan baik cenderung lebih sukses dalam menjaga keharmonisan. berdoa dan beribadah bersama dapat memperkuat ikatan antar anggota keluarga, menyelaraskan tujuan mereka dengan tujuan spiritual yang lebih tinggi, kehadiran Allah dalam kehidupan sehari-hari menjadi panduan yang menguatkan semangat kebersamaan., perasaan bahwa ada seseorang yang selalu mendampingi dapat sangat membantu dalam mengatasi tekanan dan tantangan hidup. Fondasi terakhir yang tak kalah penting adalah cinta dan kasih sayang di antara pasangan. Semua prinsip ini diarahkan pada pembentukan hubungan yang berdasarkan cinta, sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan kebaikan dan kasih sayang dalam relasi keluarga, ketika cinta menjadi benang merah dalam keluarga, semua tantangan yang dihadapi terasa lebih ringan ketika dipikul bersama.

Secara keseluruhan, membangun "keluarga bahagia hingga Jannah" menurut Salafiah melibatkan kepatuhan yang kuat terhadap ajaran Islam, komunikasi yang efektif, saling dukung, dan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan domestic, dengan membimbing diri melalui prinsip-prinsip Maqasid Syariah, anggota keluarga dapat memenuhi hak dan kewajiban mereka, menciptakan lingkungan yang dipenuhi cinta dan kasih saying, melalui fokus pada prinsip-prinsip ini, keluarga dapat berjuang untuk mencapai kebahagiaan dan ketahanan yang tidak hanya bermanfaat di dunia, tetapi juga sebagai jembatan untuk meraih kebahagiaan abadi di Jannah.

Pembahasan

Gagasan mengenai keluarga Bahagia hingga Jannah mengadopsi pendekatan multidisipliner yang mencakup perspektif psikologis, hukum Islam, dan Salafi, di mana sebuah keluarga yang bahagia ditandai oleh hubungan interpersonal yang kuat, komunikasi efektif, dan pembagian tanggung jawab yang proporsional. Penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan dalam keluarga sangat dipengaruhi oleh keadaan emosional yang positif dan interaksi yang memuaskan, dengan kegiatan sederhana seperti menghabiskan waktu bersama dan menjaga komunikasi terbuka yang penting untuk membangun ikatan erat, distribusi fungsi dan peran yang jelas antara pasangan dapat menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis, di mana "Faktor Keluarga" menekankan pentingnya berbagi sejarah, visi kolektif, dan kepercayaan untuk membantu keluarga menghadapi tantangan dan memelihara ketahanan. Prinsip-prinsip fiqh dari empat mazhab Sunni menyediakan pedoman berharga, menekankan peran saling melengkapi antara suami dan istri, dengan suami sebagai pencari nafkah dan istri sebagai pengelola rumah tangga dan pendidik anak. Hukum Islam memperbolehkan perceraian namun memandangnya sebagai pilihan terakhir, dengan penekanan pada rekonsiliasi dan mediasi untuk menjaga keharmonisan. Maqasid al-Shariah berupaya melindungi integritas keluarga dengan memastikan pasangan memenuhi hak dan kewajiban, termasuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan rumah tangga serta menghindari kekerasan, dalam konteks Salafi, kepatuhan pada ajaran moral menjadi dasar bagi struktur keluarga yang kuat, di mana komunitas Salafi berfungsi sebagai jaringan dukungan. Persepsi kebahagiaan berkaitan erat dengan fungsionalitas keluarga, di mana dukungan sosial dan struktur keluarga yang seimbang meningkatkan rasa bahagia. Langkah-langkah untuk menciptakan keluarga harmonis dalam Islam, termasuk taat kepada perintah Allah, berdoa bersama, dan bimbingan dalam menjalankan peran, dibarengi dengan nilai-nilai saling menghormati, kasih sayang, serta tanggung jawab, sangat krusial untuk mencapai keluarga yang bahagia hingga Jannah.

Gagasan tentang "keluarga bahagia hingga Jannah" dalam fiqh Islam mencakup pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip kehidupan berkeluarga yang tercantum dalam Al-Qur'an dan Sunnah, fokus utamanya adalah pada hak dan kewajiban pasangan, peran maqasidh syariah, serta pencegahan masalah sosial seperti kekerasan dalam rumah tangga dan penelantaran.

Salah satu penyebab utama permasalahan dalam keluarga adalah minimnya pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan kewajiban masing-masing pasangan, oleh karena itu, sangat penting bagi pasangan untuk mengetahui dan memenuhi peran untuk menjaga keharmonisan keluarga ,bagi Istri yang bekerja di  luar rumah diperbolehkan untuk bekerja dalam batas-batas tertentu, selama tidak bertentangan dengan maqasid syariah. Dengan menyeimbangkan antara tanggung jawab pekerjaan dan kewajiban keluarga agar tidak ada tugas-tugas penting yang terabaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun