Jadi fokus kerjanya memang pada pendidikan tinggi. Semua dicantumkan dalam situs kemdiktisaintek.go.id. Kalau begini apa tidak bikin kerja antar-kementerian jadi tumpang tindih?
Tambahan lagi Sekolah Rakyat akan dikelola oleh Kementerian Sosial. Alasannya karena yang diurusi adalah anak-anak miskin. Terus, apa gak tumpang tindih juga dengan Kemdikdasmen selalu pemilik ranah pendidikan menengah?
Disparitas
Nanti dengan adanya Sekolah Garuda, Sekolah Rakyat, dan naiknya strata 20 SMA jadi unggulan nasional, nampaknya pemerataan kualitas pendidikan menemui jalan buntu. Sebabnya hanya sekolah tertentu saja yang diberikan fasilitas berlebih. Sekolah negeri yang atapnya nyaris rubuh, kekurangan guru, dan siswanya tidak bersepatu masih akan mengalami nasib yang sama.
Pengelompokkan sekolah unggulan, sekolah pre-university, dan sekolah miskin juga amat mungkin malah memperlebar disparitas di dunia pendidikan negeri kita tersayang. Apa itu yang kita mau?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI