Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Nginap di Hotel dan Vila Berhantu? Ohh, Biasa Saja

29 Desember 2024   12:59 Diperbarui: 29 Desember 2024   12:59 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hotel berhantu diolah pribadi dari BingCopilot dan Canva

Setelah yakin para hantu tidak mengganggu anak-anak tidur, barulah suami tidur pukul 23.30. Kami menginap di hotel syariah. Lantunan murotal tidak putusnya mengalun di lobby dan koridor, jadi bisa dipastikan para makhluk halus itu jin muslim. Dalam Islam memang ada penjelasan tentang makhluk halus di Surah Al Jinn yang menceritakan tentang jin termasuk di antaranya ada yang Islam dan nonislam.

Hantu Rumahan

Kejadian yang melibatkan entitas tidak kasat mata saat liburan lebih banyak saya alami di hotel atau vila di pegunungan. Belum pernah saya mengalaminya saat di sanggraloka (resor) di pantai atau dekat laut. Mungkin karena saya suka pantai dan laut jadi jin dan setan tidak tega mengganggu.

Waktu saya posting status WhatsApp tentang keberadaan entitas gaib di hotel Pekalongan, ada kontak saya yang komentar, "Di mana-mana ada itu. Di kios dan rumahku aja ada."

Yaiya, makhluk halus memang ada di mana-mana bukan cuma di hotel, vila, dan resor. Hanya saja nongki bareng hantu saat kita sedang liburan tentu beda rasanya dengan hantu yang sehari-hari ada di rumah.

Suami dan anak-anak saya peka terhadap hal gaib, jadi sudah biasa mereka mengalami hal diluar nurul manusia. Tengah malam ada suara anak-anak bermain, sudah biasa. Malam-malam bangun karena lapar tau-tau di depan kulkas ada anak kecil lagi duduk, biasa. Mau ke kamar mandi dicegat wajah jelek tanpa tubuh juga sudah biasa. 

Untungnya saya tidak pernah mengalami hal seperti itu. Kalau iya, saya bisa sering pingsan, lebih karena kaget bukan takut. Ngeles!

Makhluk halus diyakini ada lebih banyak di rumah kosong daripada rumah yang berpenghuni. Itu karena di rumah kosong tidak ada aktivitas manusia terutama yang melakukan ibadah. Makin lama kosong rumah itu makin bertambah juga penghuni gaibnya. Mungkin mereka ngajak saudaranya untuk rame-rame pindah ke situ, mumpung gak ada orang manusia.

Di rumah yang berpenghuni kita dianjurkan sesuai hadis untuk mengibaskan tempat tidur dan tempat duduk sepulang dari bepergian. Kibasan itu untuk gunanya untuk membersihkan karena kita tidak tahu apa yang terjadi di sana selama kita tidak ada. Siapa tahu ada makhluk halus rebahan leyeh-leyeh, terus sarungnya ketinggalan.

Setelah ini kami berencana menghabiskan waktu libur sekolah dengan plesiran ke Yogya dan Semarang. Yang dekat saja. Irit. Apakah kami akan mengalami kejadian seru bareng makhluk halus lagi? Semoga aja nggak, ya. Biar mereka liburan sendiri gak usah gabung ke kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun