Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Penulis - Ghostwriter

Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022. Peduli pendidikan dan parenting

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jadi Orang Baperan? Gak Masalah Asal Sesuai Porsinya

15 Juni 2024   15:02 Diperbarui: 17 Juni 2024   16:37 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh, meski harusnya sekolah dan panitia lain berterima kasih karena saya sudah nombok Rp3jt, hal itu jadi melompong karena katering yang jadi tanggung jawab saya datang terlambat sampai dua jam lebih.

Saya baper berat menahan malu yang teramat dalam. Selama menunggu katering datang sejak pukul 06.00 mood saya anjlok ke inti bumi seperti di novel Jules Verne yang kemudian diadaptasi jadi film Journey to the Center of the Earth. 

Mood yang anjlok membuat saya merasa buruk rupa padahal saya dandan di salon dengan wajah cantik hasil polesan tangan pemilik salon yang terampil. Sepanjang hari saya jadi tidak bisa menikmati rangkaian acara wisuda. Padahal anak lelaki saya yang diwisuda main keyboard dan anak perempuan saya yang masih kelas tiga juga tampil bersama grup hadrohnya untuk menghibur hadirin.

Piala Ternyata Bukan untuk Siswa Berprestasi, Berkarakter, dan Terpercaya

Kebaperan saya mencapai puncak Merapi saat penghargaan untuk siswa berprestasi diumumkan. Di undangan sebetulnya sudah tertulis kalau yang dapat piala penghargaan adalah siswa dengan nilai Asesmen Sumatif Akhir Jenjang (ASAJ) tertinggi. Artinya siswa yang dapat banyak nilai 100 itu yang terpilih menerima penghargaan.

Namun, saya tetap berharap bukan siswa yang nilai ASAJ-nya tinggi yang dapat penghargaan, melainkan siswa yang sehari-harinya betul-betul berprestasi.

Anak saya selalu dapat peringkat satu di kelasnya sejak kelas 4. Dia juga berprestasi di bidang nonakademik dengan jadi kiper dan menjuarai futsal bersama timnya. Sebelumnya dia juga dapat juara 1 Majalah Digital bersama tim redaksi sekolahnya. 

Terakhir dia bersama tim hadroh dapat juara tiga di lomba MAPSI (Mata Pelajaran PAI dan Seni Islami). Itu semua didapat di tingkat kabupaten, bukan cuma level kecamatan. Bersama regu Pramuka, dia bahkan menjuarai Upacara Pesta Siaga sampai ke tingkat provinsi Jawa Tengah. Kurang berprestasi apa, coba?!

Baper saya makin melesat ke orbit bumi begitu tahu dua dari tiga siswa penerima penghargaan dari kelasnya bahkan tidak pernah berada di peringkat 5 besar, melainkan 8 besar selama kelas 4-6. Si peringkat pertama penerima penghargaan bahkan pernah ketahuan bawa vape (rokok elektrik) ke sekolah dan kepergok mencontek saat ASAJ!

Guru yang memergoki si peringkat satu ini mencontek bukan guru sekolah sendiri, melainkan guru sekolah lain yang saat itu mengawasi ASAJ di sekolah kami. Hal seperti ini mestinya bikin malu sekolah, bukan?! Kok malah kepilih jadi penerima penghargaan?! Tambahan lagi, si peringkat pertama ini dikenal memang sering mencontek saat ujian sekolah. Dia bahkan pernah mengaku kalau jawaban kisi-kisi soal ujian ditulisi oleh ibunya, dia tinggal menghapal saja saat akan ujian.

Sekolah memang sangat berkepentingan dengan nilai ASAJ karena di sinilah satu sekolah dinilai sebagai sekolah bagus atau tidak. Namun, kalau sekolah mengabaikan anak yang betul-betul punya prestasi sedari lama dan memilih anak yang nilai ASAJ-nya bagus saja, itu sangat tidak adil.

Banyak siswa yang berprestasi sekaligus di akademik dan nonakademik pada lima semester terakhir, namun karena nilai ASAJ mereka tidak dapat 100, akhirnya mereka malah tidak dihargai sama sekali.

Keuntungan jadi Orang Baperan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun