Benteng pertama untuk melindung warga negara dari pornografi dan judi online sebetulnya ada di rumah. Rumah yang hangat dan terbuka bisa membentengi kita dari keinginan untuk membuka hal-hal aneh di internet.
Maka kalau negara mau mencegah pornografi, beri edukasi dari sekolah sampai ke rumah-rumah dengan melibatkan Pak dan Bu Kades, bhabinkamtibmas dan babinsa, juga tokoh-tokoh masyarakat.
***
Memblokir aneka situs yang menyajikan konten dewasa, judi, konten bajakan, dan penipuan cuma solusi jangka pendek. Satu situs hilang akan segera muncul seribu situs lain yang serupa tanpa bisa kita cegah.
Maka, cara masuk akal adalah dengan membekali bangsa dengan pendidikan dan pengetahuan supaya mereka bisa membentengi diri sendiri jika tidak sengaja terpapar efek negatif internet.
Penggalan lirik lagu kebangsaan kita Indonesia Raya telah memandu bagaimana menjadi bangsa yang siap hidup di era keterbukaan.Â
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia raya
Guru Sosiologi saya di SMU mengartikan lirik ini dengan bangun "jiwanya" (mental) dulu dengan pendidikan, pengetahuan, karakter Pancasila, dan kearifan lokal. Baru bangun "badannya" dengan sarana-prasarana, infrastuktur, dan fasilitas yang lengkap supaya warga hidup nyaman dalam jiwanya yang sehat untuk Indonesia raya.
Dua puluh tahun kemudian saya baru menyadari bahwa yang beliau katakan itu tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H