Padahal memilih presiden bukan seperti memilih karyawan. Nasib ratusan juta rakyat ada di tangan presiden yang berdampak dari keputusan-keputusannya.
Hal serupa terjadi di kalangan pemilih muda, pemilih pemula, dan kalangan berpendidikan tinggi. Mayoritas dari mereka memilih berdasarkan faktor kedekatan. Dekat secara geografis karena pernah menjadi gubernur di tempat mereka. Dekat secara pribadi karena pernah kenal dan ngobrol meski cuma say hello, atau merasa dekat karena jadi follower media sosial si capres-cawapres.
Apa yang mereka rasakan secara emosional dari para calon presiden itulah yang melandasi keputusan foto siapa yang akan dicoblos di bilik suara.Â
Setelah secara emosi mantap memutuskan akan mendukung siapa, barulah mereka melakukan rasionalisasi untuk mengunggulkan calonnya. Rasionalisasi ini kemudian jadi benteng yang memerisai mereka dari fakta dan data minus soal calon yang didukungnya.
Golput dan Baper
Di Pemilu mana pun di negara demokratis angka orang yang tidak menggunakan hak pilihnya (golput/golongan putih) tidak pernah sedikit. Katadata menyebut angka golput pada Pilpres 2014 mencapai 30,8 persen dan pada 2019 turun jadi 23,30 persen.
Pada Pilpres Amerika 2020 yang memenangkan Joe Biden, angka golput mencapai 33,9 persen. Badan Sensus ASÂ mencatat mereka golput karena pandemi Covid-19, sibuk bekerja, lupa, dan tidak tertarik pada politk.
Sementara itu di Indonesia belum ada survei, sensus, atau apa pun namanya yang menanyakan alasan kenapa memilih untuk tidak memilih, tetapi mayoritas kita tahu kalau yang melandasi orang untuk golput adalah rasa skeptis dan apatis. Mereka berpikir pemerintahan akan sama saja seperti tahun-tahun sebelumnya.
Rasa skeptis dan apatis itu kemungkinan besar karena tidak ada rasa dekat dengan para capres yang menyebabkan tidak adanya koneksi emosional. Makanya sering kita dengar alasan orang golput karena: tidak ada calon presiden yang sreg (dihati).Â
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H