Namun, bisakah kita menimpakan tren operasi plastik yang sekarang merambah ke perempuan "jelata" pada stereotype gender semata?
Kiblat Cantik Selebritas
Siapa yang tidak terpukau melihat Wulan Guritno. Wajah dan penampilan aktris 42 tahun ini sering dipuji bak gadis remaja. Awet muda gak tua-tua.Â
Kita tidak tahu Wulan Guritno itu artis sejak remaja. Dia sudah jadi cover girl majalah dan main sinetron sejak usianya masih belasan tahun. Wajar dia sangat menjaga penampilannya karena di dunia hiburan wajah cantik dan tubuh molek satu paket dengan karir seorang pesohor.
Kemudian ada Bunga Citra Lestari yang juga memukau di usianya yang sudah 40. BCL pernah memosting foto di Instagram sedang berpose bersama dokter kecantikan tenar di Amerika. Meskipun tidak pernah ada pernyataan dia melakukan prosedur kecantikan, foto itu sudah jadi bukti kalau BCL melakukan prosedur yang membuat wajahnya tetap wow.
Makanya wajar kalau ibu-ibu di desa juga pengin punya wajah dan tubuh molek bak selebritas yang sering mereka lihat di TV. Mereka tahu skincare dan lulur saja tidak cukup.
Untungnya, cari salon yang menyediakan totok wajah, spa, skincare dokter, sulam alis, sulam bibir, dan ekstensi bulu mata di kecamatan tempat saya tinggal di Magelang sekarang gampang. Tersebar di mana-mana. Klinik kecantikan pun ada dua, dimiliki oleh dokter spesialis lulusan kampus top.
Para ibu rumah tangga yang se-frekuensi juga sering ke salon bersama-sama untuk melakukan sulam alis, sulam bibir, atau sekadar nge-spa bareng.
Maka bukan tidak mungkin ibu rumah tangga yang bukan selebritas dan istri pejabat ini akan melakukan bedah plastik juga kalau duit mereka cukup. Minimal tanam benang atau menjalankan dermal filler yang bikin wajah kencang dan bebas kerut.
Namun, seberapa penting sebetulnya bagi ibu rumah tangga biasa untuk mempercantik diri seperti itu alih-alih memahami kelebihan sendiri dan menerima penuaan secara alami?
Tidak Semua Oplas Berakhir Indah
Jujur, saya pun tadinya kepikiran melakukan dermal filler, tanam benang, bahkan operasi untuk mengencangkan wajah! Untungnya dokter menyarankan saya untuk merawat kulit saja supaya sehat alih-alih melakukan bermacam prosedur yang malah bikin saya kena efek samping buruk.Â
Pertama, saya punya alergi. Selain alergi perubahan cuaca, saya juga alergi retinol. Dua macam alergi sudah cukup menghentikan saya untuk melakukan botox, filler, apalagi operasi plastik. Kedua, dokter bilang tidak semua oplas berakhir indah. Hasil tiap orang bisa amat jauh berbeda walau dokternya sama, metodenya sama, dan rumah sakitnya sama.