Kalau duit bukan masalah dan kita dikelilingi perempuan yang memermak wajahnya, apa kita bakal tergiur juga?
Mayoritas perempuan selalu mengelak kalau ditanya berapa usianya. Bukan karena mereka menolak tua dan ingin terus awet muda, melainkan ingin menghindari diskriminasi fisik.Â
Diskriminasi fisik terjadi salah satunya karena stereotype gender yang dialami para perempuan saat mereka memasuki usia "matang". Perempuan yang umurnya sudah lewat 40 tahun sering dianggap sudah terlalu untuk bekerja, berkarya, bergaya, bergaul, bahkan untuk punya anak dari rahimnya sendiri.Â
Stereotype Gender
Sementara itu, laki-laki 40-45 tahun yang berpenampilan dandy, energik, dan bergaya kekinian dipandang keren karena berjiwa muda. Namun, kalau perempuan yang melakukan hal tersebut, alih-alih dibilang berjiwa muda, mereka malah dicibir dan dibilang kecentilan.
Contoh lain soal masih lazimnya anggapan seorang istri harus mahir menyenangkan suami dan berpenampilan rapi supaya suami betah dan tidak melirik perempuan lain. Sedangkan suami-karena sudah bekerja menafkahi keluarga-tidak perlu lagi repot menyenangkan istri.
Tambahan lagi, banyak mubaligah yang isi ceramahnya cuma menyuruh perempuan merawat diri, melayani suami, dan mengurus anak sebaik mungkin.Â
Alih-alih mendorong perempuan memahami dirinya sendiri dan menjadi versi terbaik dirinya, para mubaligah menyuruh perempuan untuk selalu berkutat di kasur, sumur, dan dapur-sekaligus bisa merawat diri.
Padahal ajaran agama sungguh tidak sesempit itu!
Stereotype gender adalah pandangan umum tentang bagaimana laki-laki dan perempuan harus berperilaku, bersikap, dan berpikir. Pandangan ini muncul karena kebiasaan, budaya, dan persepsi di masyarakat yang selalu mengkotak-kotakkan peran laki-laki dan perempuan.
Karena itulah banyak perempuan yang menyembunyikan dan mengelak tiap ditanya berapa usianya untuk menghindari stereotype gender. Maka tidak aneh kalau makin banyak perempuan yang bukan selebritas kemudian memilih operasi plastik supaya terlihat tetap muda dan menawan.