Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Latah Dress Code Alih-alih Seragam

6 Desember 2023   14:14 Diperbarui: 7 Desember 2023   00:03 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memilih pakaian. (Dok Shutterstock/New Africa via bangka.sonora.id)

Sementara itu, dress code business biasa kita lihat di perkantoran dengan blazer, dasi, sepatu pantofel, dan jas. Sedangkan business casual bisa kita lihat pada pakaian yang dikenakan para wartawan atau mereka yang bekerja lapangan sebagai event organizer, bekerja di rumah produksi, atau di kantor lembaga nonpemerintah.

Situs HR Consultant menyebut dress code di perkantoran dan dunia kerja bertujuan untuk menunjukkan profesionalitas, kesesuaian dengan bidang kerja, dan keseriusan bekerja di lingkungan tersebut. 

Maka bisa kita lihat kalau makna dress code (aturan berbusana) ternyata tidak sama dengan keseragaman kaus warna peach yang harus dipakai panitia. 

Seragaman

Baju dengan motif dan warna sama yang dipakai saat ada acara atau kegiatan punya tujuan untuk memperkuat identitas kelompok, memudahkan pengenalan, dan menciptakan kesan keseragaman.

Kita lihat saja seragam sekolah, seragam tentara, atau seragam buruh pabrik. Dari atas sampai bawah semua sama. Logo dan emblem yang terpasang di baju juga sama.

Jadi sebetulnya kalau panitia kegiatan, ibu-ibu pengajian, kelompok arisan, paguyuban kelas, atau komunitas mana pun ingin anggotanya pakai baju dengan warna sama, itu namanya seragaman, sesuai kata seragam yang artinya pakaian yang sama potongan dan warnanya. 

"Eh, besok ke kebun raya kita seragaman, yuk! Pesan gamis item kerudung kuning di butik Bu Tjondro," misalnya.

Seragam pengajian | Foto: gamispengajian.com
Seragam pengajian | Foto: gamispengajian.com

Dalam konteks komunitas, perkumpulan, paguyuban, dan semacamnya, mengenakan baju yang sama dengan anggota lain bisa bikin kita percaya diri karena merasa jadi bagian dari komunitas. 

Kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial terpenuhi dengan kita ada dalam satu komunitas meski cuma sesaat dan antar-anggota tidak saling kenal. Memakai seragam juga bikin kita merasa nyaman, aman, dan terlindungi saat berada di tempat asing. 

Itulah juga yang jadi alasan mengapa tiap perkumpulan punya setidaknya satu atau dua seragam untuk dipakai di acara internal dan eksternal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun