Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Juru ketik di emperbaca.com. Penulis generalis. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kartini yang Berlebaran dan Berkarier Sesuai Cita-citanya Sendiri

21 April 2023   09:08 Diperbarui: 23 April 2023   10:49 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari iStock.

Ayah Kartini pun sebenarnya menginginkan semua anak perempuannya berpendidikan, tapi tekanan dari sesama pejabat daerah dan penjajah Belanda membuatnya tunduk pada kebiasaan feodal.

Perempuan dan Lebaran

Para perempuan, terutama ibu-ibu, bahkan ibu kantoran, punya insting alami untuk mengatur dan mengurus rumahnya supaya rapi, bersih, dan siap menerima handai taulan untuk saling bersilaturahmi.

Karena itulah menjelang lebaran banyak dari ibu-ibu ini yang berinisiatif mengecat rumah, membersihkan semua sudut rumah dari debu, mengganti gorden, mencuci sofa, atau merenovasi sedikit dapurnya.

Sebagian dari mereka bahkan mengerjakan sendiri hal yang mereka inisiasi. Pertama karena alasan lebih puas, kedua karena duit yang terbatas.

Keinginan membersihkan dan merapikan rumah ini bukan karena perempuan dibebani tanggung jawab jadi inem, tapi karena insting alami mereka yang suka kebersihan dan keteraturan.

Para perempuan ini secara sadar memutuskan dan melakukan sendiri hal yang mereka lakukan menjelang, saat, dan setelah lebaran. Jadi bukan karena tekanan suami, orang tua, mertua, atau tetangga.

Kalau ada ibu-ibu yang melakukannya karena terpaksa, berarti pikirannya belum merdeka sebagaimana yang diinginkan Ibu Kita Kartini. 

Pikiran yang belum merdeka bisa terjadi karena sang perempuan belum berani menentukan arah langkahnya untuk masa depannya sendiri.

Pikiran perempuan Indonesia makin maju dan terbuka dari waktu ke waktu. Mereka yang memilih jadi ibu rumah tangga bukan melakukan karena terpaksa, tapi keutamaan mendidik anak-anak dari tangannya sendiri.

Mereka yang memilih berkarier juga bukan karena tuntutan ego, tapi demi hasratnya memajukan bidang yang disukainya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun