"Paman!" Cici girang mendapati pamannya yang tinggal di Bekasi datang berkunjung. Cici meloncat memeluk pamannya sampai sang paman hampir terjungkal.
"Aduh, Cici sudah berat banget, Paman sudah tidak kuat," ujar paman sambil tertawa langsung menurunkan Cici ke lantai. "Cici puasa, tidak?"
"Puasa dong! Sampai Zuhur, tapi Cici puasa, kok!"Â
"Bagus! Eh, tahu tidak? Paman punya hadiah uang buat Cici. Mau?"
Mata Cici berbinar, "Waaahh! Mau, Paman!"
Paman menyeringat memperlihatkan barisan giginya yang putih, "Tapi, ada syaratnya, hehehe! Agak berat, sih, tapi lumayan, lho, hadiahnya Rp300.000."
Bayangan Cici langsung tertuju pada Art Set begitu mendengar jumlah uang yang akan diberikan paman kepadanya. Sangat cukup buat beli Art Set idamannya! "Terus, syaratnya apa, Paman?"
"Kalau Cici kuat puasa satu hari sampai magrib, Paman akan kasih uang Rp10.000 ke Cici. Kalau Cici kuat puasa dari subuh sampai magrib full terus-terusan selama tiga pekan sampai lebaran, Paman akan kasih hadiah Rp300.000 di malam takbiran."
Hmm... Cici terdiam. Dia membayangkan pulang sekolah panas terik dan diserang rasa haus yang berkepanjangan sampai magrib. Tapi, dia pengin sekali beli Art Set, jadi tidak harus minta uang pada Bapak.Â
Ibu menyela dengan kuatir, "Uang sebesar itu apa tidak kebanyakan? Dia masih kecil," ungkapnya pada Paman. Paman tersenyum dan menjawab pelan, "Tidak apa-apa, Mbak. Hitung-hitung melatih dia puasa penuh dan menabung."
Cici masih diam. Lalu sedetik kemudian dia menjawab, "Mau, Paman! Besok Cici akan puasa sampai magrib, tidak bakalan bolong sampai lebaran."