Dari sini saya juga baru tahu kalau melonjaknya harga tanah terjadi di hampir seluruh wilayah Kabupaten Magelang, bahkan sampai Purworejo.Â
Kalau di Purworejo mungkin karena ada proyek waduk di Desa Wadas. Yang jelas harga tanah di hampir seluruh kabupaten di DIY juga naik setelah warga di Sleman menerima UGR proyek tol Yogya-Bawen.
Tetapi, naiknya harga tanah di sana bisa jadi karena di Yogya sebelumnya sudah ada pembangunan Yogyakarta International Airport (YIA) yang menyebabkan harga tanah di Kulon Progo waktu itu naik drastis.
Penantian Sejak Februari
Saat pemberitahuan nilai ganti rugi pada 13 Februari 2023, warga diberi tahu oleh pihak BPN kalau pencairan dana akan berlangsung dalam kurang-lebih 30 hari kerja. Namun sudah lebih dari 30 hari kerja, kok, belum ada undangan untuk tanda tangan pencairan. Pak Kadus pencairan akan berlangsung akhir Maret.
Sampai akhir Maret belum ada tanda-tanda undangan datang. Ternyata Surat Perintah Pembayaran (SPP) belum disetujui oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Kalau sudah disetujui oleh LMAN maka pembayaran ganti rugi sudah bisa dilakukan.
Apakah Pak Kadus termasuk penerima UGR juga? Tidak. Pak Kadus (kepala dusun) wara-wiri mengurusi warganya yang kena proyek tol karena memang sudah tugasnya. Semua kadus di dusun lain juga begitu.
Jadi wajar kalau nanti Pak Kadus dapat uang lelah dari warganya sebagai tanda terima kasih karena sudah jadi kepanjangan tangan warga dengan pengelola proyek tol.
Warga optimistis UGR akan cair sebelum Lebaran karena pengukuran tanah di seksi 3 sudah dimulai. Sebelum tahapan di seksi 3 (Borobudur-Magelang) berjalan, warga diberi tahu oleh petugas dari Kemen PUPR kalau pembebasan lahan di seksi 2 (termasuk Kecamatan Muntilan) harus lebih dulu selesai.
Maka tidak heran kalau warga sangat berharap UGR betul-betul dibayar sebelum Lebaran, tidak mundur-mundur lagi. Niat utamanya bukan buat beli mobil, tapi supaya tidak pusing memenuhi kebutuhan Lebaran.
Pak Kadus menginfokan kemarin sore kalau warga Desa Sriwedari akan menerima pencairan hari ini. Entah akurat entah tidak, karena tidak enak tanya-tanya terus, saya sudah terlalu banyak nanya ke Pak Kadus, sementara saya tidak berkepentingan dengan uang ganti rugi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H