Istilah spoiled child syndrome dibuat oleh dokter anak bernama Bruce McIntosh pada 1989.Â
Menurut situs jurnal American Academy of Pediatric, sindrom anak manja ini diakibatkan oleh kegagalan orang tua untuk menegakkan batasan yang konsisten dan sesuai usia yang hasilnya akan nyata terlihat ketika si anak bertambah besar.Â
Sikap orang tua yang demikian didorong rasa sayang yang tidak proporsional karena mereka hanya punya satu anak dan mencurahkan semuanya untuk si satu anak itu.
Kebetulan si anak emas yang berkerabat dengan wali kelas adalah anak tunggal, sama seperti menantu emas yang ditakuti mertuanya juga anak tunggal.
Stereotipe Anak Tunggal
Sebuah penelitian yang dilansir Healthline pada anak berusia 6-11 menyatakan bahwa anak tunggal risiko lebih besar menderita gangguan mental karena pola asuh orang tua mereka. Riset pada tahun 1800-an juga menghubungkan spoiled child syndrome dengan only-child syndrome (anak tunggal).
Karena itulah anak tunggal sering dikenal egois, sulit menyesuaikan diri, suka memerintah, tidak bisa menerima masukan, dan antisosial.
Namun, riset terbaru dari psikolog Toni Falbo selama 40 tahun pada ribuan anak membuktikan hasil berbeda. Dia melakukan riset selama lebih dari 40 tahun terhadap ribuan anak tunggal. Kesimpulannya anak tunggal tidak berbeda dengan anak bersaudara lainnya. Mereka bahkan punya ikatan amat kuat dengan orang tuanya yang membantu mereka sukses saat dewasa.
Jadi, spoiled child syndrome tidak ada hubungannya dengan anak tunggal. Kalau ada orang egois yang minta dianakemaskan, itu bukan karena mereka anak tunggal, tapi akibat pola asuh orang tua dan pengaruh lingkungan di masa kecil.
Apa yang Harus Dilakukan Bila Terefek Anak Emas?
Bila orang dewasa terefek anak emas di tempat kerja, organisasi massa, atau lingkungan rumah, laporkan kepada atasan, ketua harian, atau ketua RT. Walau si anak emas tidak diapa-apakan, minimal orang lain tahu apa yang dilakukan mereka terhadap kita. Kalau diam saja itu berarti kita membiarkan perilaku keliru tersebut.
Bila anak kita terimbas perilaku buruk si anak emas di kelas, utarakan hal tersebut langsung kepada guru yang mengampu kelas, walau sang guru punya hubungan kerabat dengan si anak emas.Â
Sekarang berkomunikasi dengan guru tidak harus datang ke sekolah, cukup lewat WhatsApp. Praktis dan tidak mengganggu rutinitas.