Merujuk pada riset yang dilakukan oleh Macquarie University Australia tahun 2019, penggemar musik metal dan punk  justru tidak gampang melakukan kekerasan walau mereka diprovokasi.
Sebaliknya, penggemar musik pop cenderung mudah diprovokasi oleh stimulasi kekerasan yang kecil sekali pun. Entah kalau penggemar dangdut mudah terprovokasi atau tidak karena belum ada penelitiannya.
Fakta lainnya, yang sering memberontak justru bukan Metalhead dan anak punk, tapi para pengusung khilafah yang memberontak pada ideologi Pancasila.
4. Pemuja Setan
Ini karena nama band metal dan punk aneh-aneh, lihat saja Siksakubur, Jasad, Wafat, Batu Nisan, atau Superman Is Dead. Bukan cuma nama bandnya, judul lagunya juga seram-seram, seperti Semoga Kau di Neraka, Tentara Merah Darah, Tuhan Telah Mati, atau Eksekusi Mati.
Lagu pop, jazz, dan dangdut mana ada yang judulnya begitu.
Sebenarnya tidak harus jadi anak metal dan punk kalau mau jadi pemuja setan. Pemuja setan yang sebenarnya adalah mereka yang mengambil pesugihan supaya cepat kaya, yang menelantarkan anak, atau yang korupsi.Â
Di kehidupan sehari-hari saja yang berbaju agamis banyak yang perkataan dan perilakunya lebih sadis dari setan. Jadi, terbukti musik metal dan punk bukan sarana memuja setan, tapi ekspresi jiwa.
5. Antiagama
Band metal dan Metalhead banyak dikira tidak peduli dengan agama karena penampilan mereka yang sering pakai baju hitam bergambar setan dan tengkorak. Telinga ditindik, dan muka sangar.
Padahal itu cuma tampilan luar, dalam hati tidak ada yang tahu. Buktinya semua personel Voice of Baceprot pakai jilbab yang membuktikan kalau metal hanya sekedar musik, bukan aliran sesat atau sekte antiagama.
6. Barbar Karena Terpengaruh Musiknya yang Keras dan Berisik
Menurut penelitian Dr. Genevieve Dingle dari University of Queensland, musik metal justru punya efek menangkan karena menstimulus otak untuk mengatur kesedihan dan kemarahan secara konstan.
Makanya perilaku keseharian Metalhead justru jauh dari barbar (tidak beradab-KBBI).