2. Tidak membuka media sosial. Secara kasat mata, medsos memang seru. Selain membaca info terkini, kita juga bisa ikut komentar sesuka hati. Namun, hal itu justru menambah rasa kesepian karena melihat hal-hal yang indah yang semu.
Menurut blog Harvard Health dari Harvard Medical School, informasi yang tersedia di medsos bisa memicu kecemasan, terutama yang bernada negatif.
Pada survei tahun 2019 yang dilansir Very Well Mind, medsos justru memicu kesepian pada 25% orang berusia 18-27 tahun. Sebanyak 22% mengaku mereka tidak merasa punya teman.
Kalau tidak mau tambah stres dan cemas, batasi membuka medsos dan berita online.
3. Lakukan hobi dan kegiatan favorit. Alih-alih buka medsos dan ikut arus di dalamnya, Healthline menyarankan bahwa menulis puisi, memasak, menjahit, atau apapun yang jadi kegiatan favorit kita dapat merangsang hormon dopamin alias hormon bahagia.
Hormon bahagia bisa meredakan stres karena dikenal juga sebagai hormon yang memicu perasaan baik.
4. Menelepon keluarga atau teman lama. Melansir CNN, bicara selama 10 menit dengan seseorang yang kita cocok dengannya bisa mengurangi kesepian.
Pastikan dulu orang yang mau kita hubungi bisa menerima telepon karena kalau mereka sedang tidak bisa terima telpon, bisa-bisa kita malah tambah merasa kesepian.Â
Konfirmasi dulu kepada mereka lewat SMS atau WhatsApp, seperti, "Ente lagi sibuk, kagak? Aye mau nelpon nih pengen ngobrol."
"Ada ape kok tumben nelpon?"
"Ahh, kagak ape-ape, cuma lagi gabut. Kalo kagak sibuk aye telpon sekarang, ye?"