Roster pada esports adalah pemain utama dalam tim, sama seperti istilah dalam basket. Orang yang berada di jajaran roster hanya itu-itu saja, kecuali dia sakit, berhalangan, atau dipecat.
Roster yang sakit atau berhalangan (sangat jarang terjadi hal seperti ini di esports) akan digantikan oleh stand-in.
Stand-in adalah pemain pengganti, sesuai arti sebenarnya dalam padanan bahasa Indonesia.
Namun, penggemar esports tidak menyebut mereka dengan "pemain pengganti" apalagi "pemain cadangan".Â
Pemain pengganti, tapi bukan cadangan
Di olahraga beregu seperti sepak bola, basket, dan voli, pemain cadangan dapat menggantikan pemain utama meski pertandingan belum selesai.
Pada esports, roster tidak dapat digantikan oleh stand-in di tengah jalan. Seorang roster harus main sampai selesai. Kalau ada roster yang tiba-tiba pingsan, misalnya, maka tim akan terus main tanpa pemain pengganti.Â
Pun demikian stand-in (cukup disebut stand-in, bukan pemain stand-in) akan bermain penuh dari awal game sampai selesai.
Pemain cadangan, tapi bukan pemain pelapis
Atlet cadangan yang bermain penuh dari awal sampai akhir pertandingan mungkin seperti di turnamen bulutangkis antarwilayah atau antarnegara yang punya pemain utama dan pemain pelapis.
Namun, pemain bulutangkis yang sudah jadi pemain utama tidak bakal balik jadi pemain pelapis. Mereka akan terus diturunkan sebagai pemain utama karena skill yang telah mumpuni.Â
Nantinya pemain pelapis akan jadi pemain utama jika kemampuannya meningkat atau pemain utama gantung raket.
Pada tim esports, seorang roster bisa kembali jadi stand-in karena proses adaptasi di tim baru atau tim sedang mengalami kendala teknis, bukan karena performa turun seperti atlet sepak bola yang duduk di bangku cadangan karena mainnya gak bagus.
Kenny Deo alias Xepher pernah jadi stand-in di tim EVOS Dota 2 hanya selama gelaran Indonesia Esports National Championship (IENC) 2019.
Sebelumnya Xepher adalah roster di GeekFam. Dia keluar dari GeekFam yang menyebabkan statusnya jadi free agent. Saat itulah EVOS Dota 2 merekrutnya jadi stand-in menggantikan roster JacCkky.
JacCkky adalah warga negara Laos, sementara ajang IENC memberi syarat seluruh pemain haruslah warga negara Indonesia.
Saat ini Xepher jadi roster di tim T1 Korsel bersama rekan senegaranya, Whitemon.
Stand-in bisa direkrut kapan saja atau dipinjam dari tim lain.
Punya stand-in atau mengasah roster?
Tim esports besar seperti RRQ, Bigetron, EVOS, atau Alter Ego punya stand-in setidaknya dua orang.Â
Pengecualian ada pada tim yang baru merintis. Mereka biasanya tidak punya stand-in karena lebih fokus meningkatkan kemampuan roster.
Tim esports yang dimiliki YouTuber Reza Arap bernama WAW E-sport yang tanding di game Arena of Valor, tidak punya stand-in.
WAW E-sport berdiri pada 2018 dan bubar di tahun 2019. Tahun berikutnya Reza Arap mendirikan lagi tim esports baru bernama MORPH yang bertanding di PUBG Mobile dan Apex Legend.
Tim yang belum meraih prestasi nasional, apalagi internasional, baiknya memang fokus melatih dan menambah jam terbang rosternya daripada punya stand-in.
Tim dengan dana unlimited milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, RANS Esports divisi Free Fire dan PUBG Mobile, juga tidak punya stand-in. Semua dikontrak sebagai roster.
Penyebutan roster dan stand-in dalam esports bukan karena sok keminggris. Selain belum ada yang memadankan ke dalam bahasa Indonesia, ciri mereka pun tidak sama dengan cabang olahraga lain, meski serupa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H