Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Hati-hati, Kehilangan Orang Tersayang Dapat Memicu PTSD

17 Juli 2021   11:12 Diperbarui: 18 Juli 2021   15:59 3807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sedih (Sumber: Shuttestock via health.kompas.com)

2. Jika mereka menelpon atau chatting kepada kita tentang perasaan ditinggal orang tersayang, katakan kita mengerti apa yang dirasakannya karena pernah merasakan kehilangan.

Bagilah sedikit tentang pengalaman kita ditinggal mati orang dekat, tapi jangan malah balik kita yang asyik cerita. Pada saat itu dialah yang sedang berduka, bukan kita.

3. Ceritakan sedikit kenangan baik jika kita punya pengalaman berinteraksi dengan mendiang. Hal itu akan menguatkannya bahwa ada orang lain yang juga kehilangan.

4. Jika dia sudah terlihat kuat dan dapat melanjutkan hidup, katakan bahwa jika dia butuh bantuan tidak usah ragu untuk datang kita kapan saja.

Meski hanya basa-basi tawaran seperti itu meyakinkannya bahwa dia tidak sendiri dan punya tempat lain untuk bersandar, walau status kita keluarga jauh atau teman dan tetangga, bukan keluarga dekat.

Dalam Islam, kematian adalah takdir Allah yang termasuk dalam rukun iman, namun tidak semua orang kuat dan dapat menerima jika kematian orang tersayang datang kepada mereka. 

Daripada menyalahkan karena mereka kurang iman, lebih baik bantu mereka supaya terhindar dari penyakit mental.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun