Umumnya orang kaya baru (OKB) masih didominasi euforia. Perasaan nyaman dan senang yang teramat sangat karena kemudahan finansial yang dimilikinya.
Ada baiknya sejak kuliah atau saat merintis karir dan usaha, kita membekali diri dengan pengetahuan terhadap pengelolaan keuangan, supaya ketika punya uang terhindar dari euforia yang jadi penyebab kita boros.
Gaya hidup meningkat karena penghasilan yang juga meningkat adalah wajar. Tidak wajar kalau duit untuk membiayai gaya hidup itu didapat dari cara dan jalan yang tidak baik.
Patut diperhatikan pengelolaan keuangan untuk hal dibawah ini bagi orang yang sudah terbebas dari kesempitan finansial.
1. Kendaraan. Pilih kendaraan keluarga sejenis MPV agar muat dan dapat digunakan oleh seluruh anggota keluarga. Tidak perlu beli MPV kelas premium seperti Alphard atau Vellfire. Belum waktunya. Pikirkan pajak yang harus dibayar jika membeli mobil mewah. Tahun ini mungkin mampu, tahun depan siapa yang tahu.
Jangan tergoda membeli sedan atau SUV karena tujuan Anda beli kendaraan adalah untuk transportasi sekeluarga, bukan untuk kesenangan apalagi koleksi.
2. Pengeluaran bulanan. Tahan diri untuk membeli pangan dan sandang mahal. Kalau Anda biasa makan Indomie dan ingin beralih ke Samyang, itu bagus. Beli Samyang sesekali saja dan tetap beli Indomie untuk stok di rumah.
Kemudian kalau Anda biasa pakai, misalnya skin care Wardah lalu ingin beralih ke The Body Shop, sabar sebentar. Tetap gunakan Wardah sampai keuangan Anda stabil untuk membeli produk The Body Shop untuk cadangan setahun.
3. Liburan. Tujuan utama plesir orang kaya baru biasanya ke luar negeri. Kalau cuma ke negara-negara Asia masih terjangkau dengan banyak promo airline dan hotel. Tak perlu repot merencanakan plesir ke Las Vegas atau Dubai ala jetsetter sebelum jadi orang kaya permanen.
Orang kaya permanen tidak lagi harus mengatur rencana keuangan untuk liburan. Mereka hanya perlu mencari waktu luang untuk bepergian. Sedangkan orang kaya baru masih harus mengatur perencanaan keuangan meski hanya di pos tertentu.
4. Tabungan. Usahakan konsisten menabung minimal 30% dari penghasilan bulanan. Syukur-syukur 50% dari uang yang didapat perbulannya ditabung untuk cadangan cash flow. Banyak menabung juga dapat menghindarkan kita dari sifat norak karena euforia jadi orang kaya baru.
5. Asuransi. Selain BPJS, belilah produk asuransi kesehatan, kematian, dan pendidikan dari perusahaan swasta.Â
Jika memungkinkan beli juga asuransi kendaraan dan asuransi umum. Gunanya untuk proteksi. Dalam waktu dekat kita memang tidak merasakan manfaat dari asuransi, namun jika ada apa-apa yang menimpa kita di masa datang, diri dan keluarga kita sudah terproteksi.
6. Investasi. Saham, emas, foreign exchange, reksadana, dan tanah adalah bentuk investasi, meski tidak semua tanah dapat dijadikan investasi, tergantung lokasinya. Khusus emas, selain dapat dijadikan investasi, juga dapat berfungsi sebagai tabungan atau penjaga aset ketika nilai mata uang jatuh.
Semua investasi harus dibeli dengan uang idle alias uang nganggur atau uang dingin.Â
Artinya uang itu adalah sisa dari yang sudah dikeluarkan untuk pengeluaran rutin, tabungan, dan asuransi yang tidak akan lagi digunakan untuk keperluan apapun.
Hindari investasi hanya untuk coba-coba lebih dulu. Pelajari semua jenis investasi dengan seksama, termasuk risikonya, lalu pilih yang paling cocok untuk Anda.
Jadi orang kaya memang enak dan memudahkan hidup, tapi kalau tidak punya pengelolaan yang baik, uang akan cepat habis tanpa kita sadari untuk apa saja uang itu kita gunakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H