Sesekali saya dan tiga rekan yang sama-sama tinggal di Jakarta kerja bareng di kafe untuk mengusir bosan. Meski boleh bekerja dari mana saja, namun selama office hours kami harus siap sedia di depan laptop/komputer karena deadline sering datang per jam, bahkan per menit.
Kalau ingin ke warung, pasar, minimarket, mal, atau sekadar ke kamar mandi, harus lapor pada team leader, nanti team leader yang bertanggung jawab jika si karyawan terlalu lama meninggalkan pekerjaan mereka.Â
Maka itu, telecommuting sebenarnya tidak sesantai yang diperkirakan banyak orang, hanya tempat kerjanya saja yang fleksibel.
Saudara, teman, terutama para tetangga mengira saya pengangguran karena lebih sering berada di rumah. Dari pagi sampai maghrib nongkrong saja di depan komputer.
Pada waktu itu masih banyak orang yang sulit mencerna, bagaimana mungkin kantornya di luar negeri, sementara karyawannya cuma di rumah saja. Ibu saya pun awalnya mengira saya dipecat lalu bergabung di MLM (Multi Level Marketing) sebagai sales online, hemm~
Ibu saya pernah risih karena saya lebih banyak di rumah dan bukannya ngantor. Sampai-sampai saya dikira depresi karena "cuma main komputer seharian". Itu terjadi di minggu-minggu pertama saya pulang untuk bekerja telecommuting.
Bagaimana gaji dan tunjangan karyawan telecommuting di tempat saya itu?
Untuk karyawan yang levelnya di bawah team leader, gaji disesuaikan dengan UMP (Upah Minimum Provinsi) DKI dengan tambahan beberapa ratus ribu saja, tidak banyak. Hari libur mengikuti waktu libur di Indonesia. Jika di Indonesia ada cuti bersama, kami ikut cuti bersama. Khusus Natal dan tahun baru liburnya lama, 24 Desember-1 Januari.
Tunjangan hanya ada tunjangan internet dan melahirkan khusus karyawati. Karyawati diperbolehkan ambil cuti melahirkan melebihi ketentuan, tapi statusnya jadi unpaid leave (cuti diluar tanggungan perusahaan).
Tentu setiap perusahaan yang menerapkan telecommuting punya aturan, skema gaji, dan tunjangan yang berbeda.Â
Yang harus diperhatikan, jika suatu perusahaan merekrut karyawan baru untuk telecommuting, mereka akan menelpon langsung ke ponsel calon karyawan, tidak lewat email. Negosiasi gaji (hampir tidak ada negosiasi, sebenarnya. Kalau tidak cocok ya batal) dan pemberitahuan jobdesc juga lewat telepon.Â