Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Penulis - Ghostwriter

Juru ketik di emperbaca.com. Penulis generalis. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Alasan Admin Medsos Mestinya Tidak Diupah Murah

20 Maret 2021   17:21 Diperbarui: 2 April 2021   09:15 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menjadi admin media sosial. (sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Mengapa tidak dibuat saja divisi khusus medsos saja? Bisa dibawahi oleh Humas, Marketing Communication, atau Customer Service. Buang-buang duit ya, katanya.

Padahal ada celah pasar yang besar di media sosial karena pengguna aktif medsos di Indonesia ada 170 juta orang. Rata-rata orang menghabiskan 3 jam 14 menit berselancar di media sosial.

Bila kita serius mengelola akun medsos maka loyalitas konsumen akan membesar karena mereka bisa berinteraksi langsung dengan jenama (merek) yang mereka pakai.

Jangan keliru, konsumen ingin mudah menghubungi produsen bukan karena ingin complaint saja, tapi memberi masukan dan kepuasan.

Jadi, berapa upah yang layak untuk seorang admin media sosial?

Tergantung dia bekerja untuk perorangan, yayasan, lembaga, atau perusahaan. Tinggi rendah upah itu sifatnya relatif. Upah yang layak tentu yang tidak kurang dari tujuh digit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun