Pun dia tidak tahu bahwa tim bulutangkis Indonesia diminta mundur dari All England hanya karena berada satu pesawat dengan orang yang positif Covid, tanpa mengetahui siapa dan dari mana yang positif itu berasal.
Itulah kenapa admin medsos haruslah orang yang suka membaca, supaya banyak tahu dan tidak jadi sok tahu.
3. Menyesuaikan dengan citra personal orang atau perusahaan yang dia wakili pada setiap hal yang dia pos.
Akun seorang tokoh agama tidak mungkin bercanda tentang nama-nama aneh WiFi yang dia temukan di ponselnya, tapi akun medsos Pemda bisa. Akun Pemda yang demikian bisa mencairkan suasana dan mendekatkan diri ke warga, namun akan aneh jika akun ulama mengepos hal seperti itu meski tujuannya untuk bercanda.
Maka itu, admin medsos boleh (bahkan harus) berinteraksi dengan follower namun topik yang dikomentari dan kalimat yang digunakan harus sesuai dengan citra pribadi atau perusahaan yang dia wakili.
4. Punya akun media sosial pribadi supaya lebih paham cara kerja dan karakter netizen pada platform medsos yang berbeda.
Meski sama-sama netizen, pengguna Facebook, Instagram, Twitter, bahkan YouTube punya karakter yang secara tipis bisa dibedakan.
Lagipula mosok admin medsos gak punya akun medsos, lha piye?
5. Mengerti desain grafis, minimal bisa membuat infografis, meme, karikatur, dan poster sederhana. Ini memang tidak penting, namun desain grafis dapat berguna jika admin medsos ingin membuat grafis untuk mendukung postingan.
Di perusahaan besar, admin yang mengelola suatu jenama biasanya merangkap juga sebagai staf humas, marketing communication, atau customer service. Karena itu sering satu keluhan yang disampaikan pelanggan dijawab oleh banyak admin dengan template yang sama. Â