Lelaki yang tidak berusaha mencari nafkah dari tangannya sendiri berarti tidak ada semangat juang pada dirinya. Jika ada masalah rumah tangga, dia juga akan mengabaikannya karena yakin istrinya (kamu) yang akan menyelesaikannya.Â
Lelaki seperti itu juga tidak dapat diandalkan untuk membesarkan anak karena dia tidak bakalan mau tahu seperti apa cara mengasuh anak yang ideal.
5. Sering tersinggung. Lelaki yang sering tersinggung padahal kita hanya bercanda akan suatu hal, bisa jadi karena dia lemot dan tulalit. Otaknya sulit mencerna mana yang bercanda mana yang tidak.Â
Ini juga yang jadi penyebab dia tidak bisa diajak bicara serius yang akan berujung pada pertengkaran. Kalaupun tidak bertengkar, bicara serius dengannya butuh waktu lama karena kita harus bicara secara pelan, teratur, dan harus satu persatu. Melelahkan, bukan?
Lagian kenapa harus ghosting, sih? Kan, bisa dibicarakan baik-baik, siapa tahu dia berubah.Â
Tidak ada orang yang bisa berubah kecuali dirinya sendiri yang mengubahnya. Rasulullah saja tidak bisa mengubah keyakinan pamannya, Abu Thalib, yang meninggal tanpa mengucapkan dua kalimat syahadat. Jadi, mengapa kita repot-repot?Â
Tapi kenapa, sih, harus ghosting, itu kan tindakan pengecut.Â
Tidak, ghosting itu biasa di dunia percintaan meski yang di-ghosting terasa sakit bukan kepalang. Kalau perempuan yang melakukan ghosting itu bukan pengecut, tapi menyelamatkan diri.
Lelaki dengan ciri di atas tidak bisa diajak bicara dan putus baik-baik. Dia tidak bisa menerima penolakan yang sebenarnya wajar dalam hidup ini. Lalu diapun tersinggung dan merasa harga dirinya rusak karena tidak dihargai oleh perempuan.Â
Daripada ribet lebih baik tinggalkan segera tanpa memberi penjelasan apapun. Block nomor ponselnya dan block dia dari segala akun medsos kita. Block dia juga dari hatimu.
Dengan meng-ghostingnya berarti kita  terhindar dari stres dan ketersia-siaan waktu guna menjelaskan segala-galanya ke dia dan menjelaskan itu lagi itu lagi yang amat melelahkan jiwa raga.